Menguat 10 Persen, IHSG Mengalami Pemulihan Sepanjang Tahun 2021

Menguat 10 Persen, IHSG Mengalami Pemulihan Sepanjang Tahun 2021
Menguat 10 Persen, IHSG Mengalami Pemulihan Sepanjang Tahun 2021.

 

MetroBanten, BEI – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pemulihan sepanjang tahun 2021. Berdasarkan perhitungan MNC Portal Indonesia secara teknikal, IHSG menguat 10,08% dengan pergerakan di area 5.735,47 – 6.754,46.

Level tertinggi IHSG terjadi pada 22 November 2021 yakni di 6.754,46. Ini merupakan level tertinggi indeks sepanjang masa / all time high (ATH). Sedangkan level terendah disentuh pada 1 Februari 2021 di 5.735,47.

Pada kuartal pertama (Januari – Maret 2021), IHSG bergerak signifikan di range yang relatif lebar di 5.735,47 – 6.504,99.

Memasuki kuartal kedua (April – Juni 2021), IHSG mulai mengalami penurunan dengan range di sekitar 5.742,04 – 6.134,88. Ini merupakan dampak dari varian Delta yang saat itu sedang ganas menerpa kondisi ekonomi.

BACA JUGA: Larangan Dicabut, Garuda dan Lion Air Boleh Operasikan Boeing 737 MAX

Pada kuartal ketiga (Juli – September 2021), IHSG terlihat mulai bangkit dan bergerak di atas level triwulan sebelumnya yakni di area 5.938,41 – 6.286,94. Terakhir pada kuartal keempat (Oktober – Desember 2021), IHSG mampu mempertahankan pergerakan di atas level psikologis 6.000an, yaitu di 6.202,91 – 6.754,46.

“Kalau kita review sepanjang tahun 2021 ini gerakan IHSG cukup bagus, dengan trend yang menguat. Meski sempat mengalami koreksi, tetapi lebih banyak disebabkan karena faktor Covid,” kata CEO PT Elkoranvidi Indonesia Investama, Fendi Susiyanto kepada MNC Portal Indonesia, dikutip Sabtu (1/1/2022).

BACA JUGA: WHO Sebut Varian Omicron Bisa Sebabkan Lonjakan Kasus Reinfeksi

Fendi melihat keyakinan investor pasar modal mulai meningkat menyusul pemulihan ekonomi nasional dan teratasinya pandemi Covid-19 yang dinilai baik.

Terdapat dua faktor dominan yang cukup mempengaruhi indeks selama 2021 yaitu perkembangan virus corona ditambah tingkat vaksinasi, dan respons Pemerintah dan Bank Sentral dalam mengatasi keterpurukan.

“Jadi dua hal itu yang memberi sentimen terhadap IHSG yang sempat naik tetapi masih tertahan,” tukasnya.

(Red-IDX)

Back to top button