Metrobanten, Serang – Musyawarah wilayah (Muswil) VI Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Banten resmi diikuti tujuh kandidat. Mereka terdiri atas kader-kader terbaik PAN yang siap bersaing untuk memperebutkan kursi nomor satu di PAN Provinsi Banten.
Tujuh kandidat itu adalah Ketua DPW PAN Banten periode 2015-2020 Masrori, Walikota Serang Syafrudin, Sekretaris DPW PAN Banten Maryani AK, Bendahara DPW PAN Banten Dede Rohana Putera. Lalu, Ketua DPD PAN Kota Serang Erwin Solihin, Ketua DPD PAN Pandeglang Hadi Mawardi dan Ketua Fraksi PAN DPRD Kota Cilegon Edison Sitorus.
Ketua SC Muswil VI Syamsudin Idris mengatakan, setelah seminggu masa pendaftaran calon ketua umum PAN Banten dibuka hingga ditutup kemarin (19/7) tujuh orang mengembalikan berkas formulir pendaftaran.
“Nama-nama tujuh kandidat ini akan kami serahkan ke pusat. Nanti DPP yang akan memilih empat kandiat sebagai formatur,” katanya kepada wartawan, Minggu (19/7).
Selanjutnya, empat formatur ditambah satu pengurus DPP PAN yang ditunjuk akan memilih ketua baru PAN Banten periode 2020-2025 secara musyawarah mufakat.
Dari tujuh kandidat yang mendaftar, persaingan ketat terjadi antara Masrori dengan Syafrudin. Keduanya, memiliki kelebihan masing-masing dan diuntungkan dengan jabatan yang disandang saat ini.
Direktur Paradigma Indonesia Zulfian Hanief mengatakan, Masrori dan Syafrudin memiliki daya tarik masing-masing untuk memimpin partai besutan Zulkifli Hasan ini. “Saya melihat Syafrudin dan Masrori akan bersaing ketat,” ujarnya kepada Radar Banten, Minggu (19/7).
Menurut Zulfian, kepiawaian Masrori dalam mengelola partai telah teruji sejak periode pertama memimpin PAN Banten. Masrori dinilai mampu menambah kursi di legislatif pada Pemilu 2019. Hal itu membuktikan Masrori mampu mengonsolidasikan mesin partai. “Ia petahana, punya bargaining secara internal. Mau tidak mau, hasil sekarang tak lepas dari kamampuannya,” terangnya.
Sementara terkait Syafrudin, kata Zulfian, Syafrudin menjadi daya magnet karena masih menjabat walikota Serang. Ia menganggap jabatan politik sebagai walikota akan membuat PAN sejajar dengan partai lain. Sebut saja, Partai Golkar, PDIP, Demokrat, PPP, dan NasDem. “Harus diakui Syafrudin punya jabatan menarik dan ini akan membuat PAN seperti parpol besar lain di Banten,” katanya.
Kendati demikian, Zulfian melihat hadirnya tokoh-tokoh muda PAN Banten dalam perhelatan Muswil VI menunjukkan kaderisasi di PAN mengalami perubahan. “Saya melihat PAN banyak perubahan, tentu menghadapi Pemilu 2024 PAN harus melakukan penyegaran agar mampu bersaing dengan parpol lain. Saya juga melihat peran DPP sangat besar di Muswil, kita lihat saja,” terangnya.
Terpisah, Ketua DPW PAN Banten periode 2015-2020 Masrori mengaku senang banyak kandidat yang mendaftarkan diri di Muswil VI. Hal itu sebagai tanda kaderisasi dan iklim demokrasi di PAN tumbuh dengan baik. “Siapapun yang terpilih nanti sama-sama membesarkan partai. Termasuk Pak Wali (Syafrudin-red). Kita sama-sama semangat. Saya anggap Pak Wali orang baik, siapapun yang terpilih, kita harus support,” katanya.
Masrori berharap seluruh kandidat membangun kesejukan dan membangun gagasan. “Kalau saya terpilih kembali, ke depan harus lebih baik. Sekarang enam kursi (di DPRD Banten-red), ke depan harus 100 persen nambahnya. Termasuk tantangan perolehan kursi di DPRD kabupaten/kota. Kita rebut minimal pimpinan DPRD,” katanya.
“Kedua jangan lupa, kita tidak hanya di legislatif tapi di eksekutif. Lima tahun ke depan saya mimpi menjadikan PAN partai modern, merakyat dan spirit perubahan. Lanjutkan untuk perubahan,” tambah Masrori.
Ditemui terpisah, Syafrudin mengaku, mengikuti kontestasi di Muswil VI untuk membesarkan partai dan mendapatkan dorongan dari kader PAN di daerah. “Ini bentuk terima kasih saya ke PAN. Apa pun akan kami terima. Yang masuk semua, termasuk Pak Masrori adalah kader terbaik PAN. Saya tentu menghormati semuanya,” katanya.
Pria yang kini menjabat sebagai Majelis Pertimbangan Partai Daerah (MPPD) Kota Serang itu mengatakan, visi utamanya bersama PAN bagaimana ke depan PAN menjadi partai yang dicintai masyarakat Banten. “Visinya adalah menambah perolehan kursi di pemilu. Kami berharap lebih banyak dibandingkan partai. Targetnya di semua kabupaten/kota memiliki kursi di legislatif,” terangnya.
Disinggung dengan jabatan walikota yang melekat di pundaknya, Syafrudin menjelaskan, walikota merupakan jabatan politis. “Yang jelas, kalau berbicara profesional antara tugas walikota dengan ketua DPW PAN Banten nantinya, saya pasti akan profesional,” katanya.
Sementara itu Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu DPP PAN Yandri Susanto mengatakan, Muswil VI menghadirkan kejutan. Mulai dari walikota hingga anak muda ikut maju. “Ini surprise dengan perebutan ketua PAN Banten. Walikota hingga anak muda ikut bertarung,” katanya.
Terkait mekanisme pemilihan ketua umum PAN di tingkat wilayah, Yandri mengatakan, berdasarkan hasil Rapat Kerja Nasional (Rekernas) I DPP PAN tata cara pemilihan ketua DPW dan DPD PAN kabupaten kota melalui formatur. “Jadi pemilihan di kami musyawarah mufakat. Lalu kami (DPP-red) juga tidak menetapkan ketua, melainkan anggota formatur. Nanti dari Banten 4 orang, dari DPP 1 orang,” katanya. (red/rb)