Ditinggal Pemborong, Material Sisa Pengerjaan Irigasi Dikeluhkan Warga
Metrobanten, Kota – Ditinggal pemborong, material bekas pengerjaan irigasi dikeluhkan warga di Jalan Sempati 3, RT 04 RW 03 Kelurahan Batuceper, Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang.
Sejumlah material berupa u-dicth yang tak terpakai itu dibiarkan terbengkalai. Material itu merupakan sisa proyek irigasi yang telah rampung pada 2019 lalu. Sedikitnya lima unit u-dicth dengan kondisi rusak bekas pengerjaan terbengkalai di sisi jalan.
Ketua RT setempat, Teja Kusuma menuturkan, beberapa unit u-dicth teronggok dalam kondisi rusak. “Bentuknya udah gak utuh. Ditelantarkan begitu aja, sudah sekitar sebulan lebih. Janji pemborong mau diberesin kaya semula, nyatanya tidak, pemborongnya kabur semua,” ungkap Teja, melalui pesan WhatsApp.
Menurut Teja, material rusak sisa proyek itu dikeluhkan oleh warga di lingkungannya. Selain merusak keindahan lingkungan, Teja juga khawatir tumpukan u-dicth tersebut dapat membahayakan warganya.
“Kondisinya rusak, bisa membahayakan warga. Lingkungan juga jadi tak nyaman,” ujarnya.
Teja menyayangkan sikap para pemborong yang tidak peduli dengan ketentraman warga di sekitar proyeknya. Pengangkutan sisa material yang mestinya dikerjakan para pemborong ini justru dilakukan pihak lain. Padahal, Teja mengaku telah meminta penanggungjawab proyek untuk merelokasi material tersebut.
“Dijanjikan oleh pemborong akan diangkut untuk dibersihkan. Sampe sekarang gak diangkut, akhirnya diangkut (dinas) PU. Itu kan proyek pertengahan Desember lalu, baru diangkut hari ini, itu pun bukan si pemborong,” imbuhnya.
Teja juga mengaku telah mencari informasi terkait pemborong kepada pihak kelurahan. Namun ia tak mendapat jawaban. Lantaran hal itu, Teja menangkap kesan bahwa pihak kelurahan lepas tangan terhadap persoalan warga.
“Mereka kan otoritas setempat, tugasnya mengawasi. Masa nama pemborong saja mereka gak tahu,” tukasnya.
Selain menuntut tanggungjawab, ia juga meminta Pemerintah Kota Tangerang untuk tegas memberi sanksi kepada kontraktor-kontraktor yang tidak memiliki tanggungjawab.
“Pemborong jangan seenaknya, tapi bekerja profesional. Karena dari uang rakyat proyek ini,” tegasnya. (Hel)