Warga Pamulang Rela Makam Dipindahkan Demi Proyek Tol Serpong-Cinere
Metrobanten, Tangsel – Proyek pembangunan tol Serpong-Cinere yang melintasi Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Jalan Cemara I, Komplek Andrawina, Pamulang Barat membuat pemakaman terpaksa digali dan dipindahkan.
Salah seorang warga Parung yang tidak mau disebutkan namanya yang juga mempunyai keluarga yang dikuburkan di TPU itu mengatakan, ada dua kuburan keluarganya di tempat tersebut yaitu embah dan kakeknya yang dukuburkan pada tahun 1996 dan 2000. Menurutnya, kuburan kakekya itu ketika dibongkar masih utuh kain kafannya meski disemayamkan sudah sangat lama.
“Saya sedih harus melihat kakek dan embahku lagi. Meski sudah menjadi tanah tetap saja auranya itu terasa, apalagi kalo kakek masih utuh kain kafannya. Kalo dibilang ga setuju mah ya ga setuju harus dibongkar gini, tapi mau bagaimana lagi ya mas, ini kan proyek pemerintah, kita ga bisa apa-apa,” katanya sambil meneteskan air mata saat melihat makam keluarganya itu dibongkar, Senin (1/4/19).
Hal ya sama diungkapkan warga Pondok Benda menurutnya, ada neneknya yang dimakamkan di situ. Dalam hati kecil dirinya tidak menginginkan makam neneknya dibongkar, namun demi kemaslahatan dan kepentingan masyarakat di masa kini perlu dibangun jalan tol, sehingga dirinya merelakan makam neneknya dibongkar dan dipindah.
“Ya bagaimana, pembangunan jalan tol ini juga untuk mengurangi kemacetan di sini kan, jadi ya sudah lah. Yang penting dimakamkan lagi aja. Kalo untuk sosialisasi terkait pemindahan itu sih udah satu bulan yang lalu dari pihak perusahaan, jadi kita juga siap-siap dulu,” ungkapnya.
Sementara itu saat ditemui, pengurus makam Adi menuturkan, secara pribadi dirinya menolak, namun penolakan itu akan berbenturan dengan urusan pemerintah. “Minimal yang diinginkan warga yaitu penyediaan pengganti tanah untuk makam itu dipenuhi,” katanya.
Adi menambahkan, pembebasan tanah hibah itu dari pihak tol 6000 meter kalau dijumlahkan angka sekitar 50 miliar, tapi yang terkena galian berjumlah 5963 meter. sedangkan untuk kuburannya berjumlah 400. Pengerjaan 1 bulan dimulai dari hari ini.
“Dalam satu hari kita perhitungkan 34 kuburan yang dipindah kalo ngga ada halangan seperti hujan,” kata Adi.
“Pengerjaan dari pagi sampai jam 4. Untuk petugas penggali ada 12 tim, 1 tim berjumlah 4 orang ditambah dengan Amil ada 7 orang. Kami sistemnya per RW, jadi dibagi dari 1 RW-nya itu 3 RT, nah itu kita bagi sesuai dengan RT-nya jadi biar tidak bingung. Selain itu peralatan juga sudah kami siapkan, dari mulai peti, kain kafan, dan lain-lain,” tandasnya.
(Hm)