Seminar Kesehatan Jiwa: Mengenali Gejala Depresi, Bipolar Dapat Diobati

Metrobanten, Kota – Peresmian Komunitas Bipolar Care Indonesia (BCI) Tangerang dikemas dengan Seminar Kesehatan Jiwa bertajuk “Mengenali Gejala Depresi dan Pencegahan Bunuh Diri”, Sabtu (14/12/2019).

Acara berlangsung di Aula Rumah Sakit (RS) Annisa, Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang. Sebanyak 40 peserta mengikuti seminar yang diisi oleh Spesialis Kesehatan Jiwa yakni dr. Jans Juliana Sp.KJ, serta Penyintas Bipolar dan Founder BCI, Igi Oktamiasih.

Dalam seminar tersebut, dr. Jans Juliana menyampaikan ciri seseorang yang mengalami gangguan depresi. Ia juga menguraikan bagaimana cara mengatasi seseorang dengan gangguan depresi, sehingga mencegahnya untuk melakukan aksi bunuh diri.

“Depresi adalah gangguan kejiwaan yang membuat orang merasa sedih berkelanjutan sampai kehilangan motivasi hidup. Cara mengatasinya mulai dari diri sendiri, yang mengalami depresi. kita harus bicara tentang apa yang sedang kita alami. Jadi kita harus membuka diri, kuncinya itu saja. Artinya bahwa depresi itu dapat diobati, ga perlu takut,” paparnya.

Melalui seminar ini, ia berharap para peserta mampu memberi pemahaman serta menghilangkan stigma seseorang dengan gangguan depresi kepada masyarakat. Sebab, para pengidap gangguan depresi ini butuh teman agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Jangan pernah menganggap orang depresi itu tidak waras. Stigma ini yang harus kita hilangkan dengan memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat. Saya tegaskan lagi bahwa depresi itu dapat diobati, mereka hanya perlu membuka diri kepada seorang profesional,” jelasnya.

Kegiatan seminar yang dipandu seorang MC yakni dr. Puja Ratna Sari didampingi moderator dr. Rayhan, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Pada sesi tersebut, sejumlah peserta pun melontarkan beberapa pertanyaan kepada sang spesialis kesehatan jiwa tersebut. Pertanyaan-pertanyaan itu pun diganjar jawaban yang demikian memuaskan.

Sementara Penyintas Bipolar sekaligus Founder BCI, Igi Oktamiasih menyampaikan prolog singkat soal pengalaman hidupnya yang pernah mengalami gangguan Bipolar. Ia menggambarkan ketika dihantui gangguan bipolar secara terus menerus.

“Bipolar itu perubahan mood yang ekstrim. Saya pernah mengalami itu, kadang merasa senang sampai berlebihan, tiba-tiba sedih berlebihan. Perubahan mood bisa sangat drastis,” ujarnya.

Berawal dari apa yang telah dialaminya itu ia tergerak untuk membuat sebuah komunitas yang peduli terhadap seorang dengan gangguan bipolar. Sebab menurutnya, para pengidap gangguan bipolar butuh dukungan dan dorongan agar tumbuh keinginan untuk berkonsultasi.

“Karena mengobati gangguan bipolar ini harus intens, berkelanjutan,” katanya.

Senada, Ketua BCI Tangerang Eka Gusmanti juga mengaku pernah mengalami gangguan bipolar. Hal itulah yang membuat dirinya tergerak untuk bergabung bersama BCI, serta membentuk BCI di wilayah Tangerang.

“Ini rasa peduli, karena saya pernah mengalami gangguan bipolar itu. Dan saya paham banget bagaimana kondisi orang-orang yang mengalami gangguan bipolar itu. Mereka butuh bantuan, bukan dijauhi atau dihakimi,” tegas Anti, sapaan akrabnya.

“Inilah saatnya kami mengedukasi masyarakat melalui seminar, agar tidak ada lagi stigma untuk seorang dengan gangguan depresi maupun bipolar,” imbuhnya. (Hel)

Back to top button