Kolaborasi Wujudkan Visi, RSUD Kota Tangerang Gelar Ngobras Pelayanan Kesehatan
Metrobanten – Kolaborasi wujudkan visi, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang, Dinas Kesehatan Kota Tangerang bersama Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Didukcapil) Kota Tangerang Ngobrol santai (Ngobras) bahas seputar pelayanan kesehatan.
Bertempat di Move On Multimedia Studio Green Lake, Rukan CBD Block C.67 Gondrong, Cipondoh Kota Tangerang, Jumat (8/3/24), bertemakan Pelayanan Kolaborasi RSUD Kota Tangerang 1 dekade melayani “Kolaborasi Wujudkan Visi”.
Usai Ngobras, Dirut RSUD Kota Tangerang dr.O.U Taty Damayanti mengatakan, ini merupakan salah satu rangkaian HUT RSUD Kota Tangerang Yang Ke-10, Ngobras kali ini berkolaborasi dengan Disdukcapil yang dihadiri oleh Kadinkes Kota Tangerang, dan Kabid Pelayanan Pendaftaran Penduduk. Dimana dalam obrolan tersebut kita berbicara tentang kolaborasi mewujudkan visi dari RSUD Kota Tangerang.
Kita membahas tentang keterkaitannya dengan persyaratan di RSUD yang mempunyai beberapa program unggulan, salah satunya Prolina, yaitu program ‘Bersalin yang Bahagia’. Jadi kalau bersalin di RSUD Kota Tangerang, kita ada grup dengan Disdukcapil. “Mereka yang bersalin dapat KTP, KK dan KIA untuk anak yang dilahirkan,” paparnya.
Lalu kita ada program ’Sapa Cinta’, untuk pasien rawat inap yang tidak punya penjaminan, biasanya kita ada penjaminan UHC, tapi jika pasien tidak punya KTP atau belum rekam KTP, disitulah guna kolaborasi dengan Disdukcapil diperlukan untuk perekamannya.
“Jadi tadi kita membahas program-program tentang layanan unggulan RSUD Kota Tangerang. Karena layanan ungulan kita itu ada ’Hearing Solution’, itu solusi untuk pasien-pasien yang kurang pendengaran,” katanya.
Kemudian, tentang program ’Klinik Tumbuh Kembang’ dan juga ’Ortotik Prostetik’, kita punya bengkel untuk pembuatan kaki dan tangan palsu dan juga pembuatan sepatu untuk koreksi kaki terus kemudian korset. Untuk pembuatan kaki dan tangan palsu ini dapat dibantu dengan BPJS Kesehatan.
“Jadi untuk semua pemilik BPJS (semua umur) bila terjadi kecelakan kerja ataupun di jalan hingga menyebabkan kaki atau tangannya terputus, itu dapat dibantu dengan BPJS untuk mendapatkan kaki dan tangan palsu secara gratis, dan setelah 5 tahun berjalan kaki dan tangan palsu tersebut dapat diganti dengan yang baru secara gratis,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dirut RSUD Kota Tangerang menyebut, bengkel pembuatan kaki palsu hanya ada di RSUD Kota Tangerang sejak tahun 2022 dan juga RS Sitanala milik Kemenkes di Banten, kita juga memberikan bantuan untuk yang mengalami lumpuh layu jika memiliki BPJS, jika tidak punya BPJS tetap dengan membayar biaya umum.
“Ya, RSUD Kota Tangerang kini telah berusia 10 tahun, tepatnya kita memperingati HUT di tanggal 10 Maret 2024. Sudah banyak program pelayanan kesehatan yang kita berikan. Awalnya RSUD Kota Tangerang non kelas sekarang warga bisa mendapatkan haknya sesuai BPJS mereka, dan sekarang sudah memliki layanan kelas VIP, 1,2 dan kelas 3 serta memiliki mobil shuttle ambulan untuk antar jemput pasien,” tuturnya.
Kemudian, menurut dia ini semua adalah kebutuhan dari masyarakat yang bisa kita bantu, karena BPJS ketenagakerjaan itu mempersyaratkan harus ada kelas di Rumah Sakit. Untuk kelas 1 tersedia 12 tempat tidur, kelas 2 ada 20 tempat tidur, kelas 3 ada 166 tempat tidur, dan untuk kelas VIP kita hanya menyediakan 7 tempat tidur.
Ya harapan kita, RSUD Kota Tangerang ini merupakan rumah sakit rujukan, sesuai dengan visi, berdaya saing dan ber-Akhlakul karimah. Jadi semoga warga Kota Tangerang dapat berobat disini, karena RSUD ini milik Pemerintah Kota Tangerang yang memfasilitasi kesehatan dan dapat memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat dengan baik.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, dr.Dini Anggraeni MM usai acara menyampaikan dukungannya atas pelayanan kesehatan di RSUD Kota Tangerang selama ini yang telah berkolaborasi dengan Disdukcapil. Dengan begitu, ini tentunya sangat memudahkan masyarakat dalam memiliki dokumen kependudukan, khususnya identitas si anak.
“Dalam podcast tadi kita melakukan bincang-bincang mengenai kolaborasi RSUD dengan berbagai pihak, salah satunya kolaborasi dengan Disdukcapil Kota Tangerang yang menjadi topik utama saat melakukan podcast,” katanya.
Untuk kedepannya, dr. Dini berharap kolaborasi tidak hanya dengan Disdukcapil saja, tapi juga dengan lintas OPD lainnya, yang bisa berkembang dengan visi RSUD Kota Tangerang, untuk menjadi rumah sakit rujukan yang berdaya saing dan ber-Akhlakul Karimah.
“Tentunya untuk mewujudkan visi itu tidak bisa sendirian, karena perlu berkolaborasi dengan berbagai lintas sektor, salah satunya adalah dengan Disdukcapil ini,” ujarnya.
“Pembuatan semua surat-surat dokumen kependudukan dari lahirnya bayi sangatlah penting di jaman digital sekarang ini, karena surat-surat dokumen kependudukan tersebut terikat dengan semua pelayanan dari pemerintahan, pendidikan, pernikahan, layanan kesehatan ataupun juga dalam bantuan sosial,” sambung dr.Dini.
Kabid Pelayanan Pendaftaran Penduduk Disdukcapil Sri Warsini, SKM,MKM menyebut bahwa tadi telah melakukan Live Instagram Streaming dengan RSUD Kota Tangerang bertema Kolaborasi dengan OPD, hubungannya dengan Dinas Dukcapil Kota Tangerang adalah adanya kerjasama dengan RSUD.
“Salah satunya terkait dengan pembuatan satu paket dari Akta Lahir, Kartu Keluarga dan KIA. Jadi untuk bayi yang lahir di RSUD Kota Tangerang akan langsung mendapat Akta Lahir, Kartu Keluarga dan KIA,” tutur Sri.
Menurut Sri, ada kemungkinan nanti kedepannya kerjasama ini akan ada tambahan inovasi yang lainnya lagi seperti pembuatan paket Akta Kematian, Kartu Keluarga dan KTP bagi pasien yang meninggal di RSUD.
“Semua paket surat-surat ini sudah terproses oleh sistem, RSUD tidak lagi melakukan pemberitahuan ke Disdukcapil untuk pembuatan surat-suratnya,” katanya.
Karena menurut dia, sekarang semua pembuatan dokumen sudah dimudahkan oleh Disdukcapil, jadi Rumah Sakit hanya menginput data bayinya di Sobatdukcapil yang bermacam pilihan untuk RS, Puskesmas serta Klinik, Kelurahan dan juga Kecamatan yang mengupload data KK dan Akta Lahir ke Sobatdukcapil.
“Jadi RSUD tinggal download file dan kirim ke warga pemilik surat tersebut, tetapi untu KIA harus warga yang mengambilnya karen bentuk cetak/hardcopy bukan file digital PDF seperti surat Kartu Keluarga dan Akta Lahir,” pungkasnya.
Untuk informasi, saat ini Disdukcapil Kota Tangerang sudah bekerjasama dengan 15 Rumah Sakit, 50 Klinik Bidan Swasta, 9 Puskesmas dan 6 Klinik yang ada di Kota Tangerang dan telah melakukan kerjasama dengan Dinas Dukcapil. (ADV)