Kenali Penyebab dan Gejala Depresi pada Remaja

Kenali Penyebab dan Gejala Depresi pada Remaja
Remaja memang sering mengalami perubahan suasana hati atau mood.

 

Kesehatan – Remaja sering kali memiliki suasana hati yang susah ditebak. Perilaku yang dimunculkan ini harus diperhatikan, karena bisa saja merupakan pertanda adanya suatu masalah, misalnya depresi atau gangguan kecemasan.

Meskipun begitu, tidak gampang untuk mengetahui dia mengalami depresi atau tidak. Sebab, gejala depresi pada remaja yang ditunjukkan dianggap sama dengan kondisi remaja pada umumnya.

Suasana yang tidak nyaman atau pertengkaran dengan teman mungkin tampak sederhana bagi orang dewasa.

Namun, berbeda jika kondisi tersebut dialami oleh remaja. Jika dibiarkan berlarut-larut, hal ini bisa memicu depresi pada remaja.

Remaja memang sering mengalami perubahan suasana hati atau mood. Itulah sebabnya, remaja yang terlihat murung atau sedih sering kali dianggap hal biasa, misalnya karena patah hati, mendapat nilai jelek, atau merasa kurang perhatian dari orang tua.

Padahal, bisa jadi itu gejala depresi pada remaja. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa berlanjut dan menyebabkan munculnya keinginan untuk menyakiti diri sendiri, bahkan bunuh diri.

Sebagai orang tua, tentu Anda ingin segera mengatasi kondisi depresi yang dialami anak. Oleh karena itu, kenali beberapa ciri-ciri depresi pada remaja berikut ini:

Beragam Faktor Pemicu dan Gejala Depresi pada Remaja

Depresi pada remaja bisa dipicu oleh beragam faktor, mulai dari lingkungan, perubahan hormon, pengalaman traumatis, hingga genetik atau faktor keturunan.

Biasanya, depresi pada remaja menimbulkan keluhan dan gejala berupa:

  • Mudah menangis, tersinggung, dan marah karena hal-hal yang sederhana.
  • Kehilangan minat dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
  • Mudah menyalahkan diri sendiri.
  • Sulit berkonsentrasi, sering bolos, dan nilai pelajarannya turun.
  • Sulit tidur dan insomnia.
  • Mudah merasa lelah.
  • Sering sakit kepala atau sakit perut.
  • Tidak nafsu makan atau justru makan berlebihan.

Depresi pada remaja lebih sulit untuk terdeteksi, karena remaja memang sering mengalami perubahan mood. Oleh karena itu, orang tua, keluarga, dan guru harus lebih peka terhadap perubahan perilaku remaja.

Baca juga: Ketahui 7 Cara Alami Menurunkan Kolesterol Tinggi

Jika perubahan mood atau perilaku remaja terlihat berlangsung lama dan sampai mengganggu aktivitasnya, sebaiknya remaja tersebut segera dibawa untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater.

Beberapa pertanyaan yang biasanya akan diajukan oleh psikolog dan psikiater untuk mengetahui apakah seseorang mengalami depresi adalah:

  • Adakah hal-hal tertentu yang sedang mengganggu pikiranmu?
  • Apakah kamu rasakan?
  • Apakah nafsu makan dan pola tidurmu mengalami perubahan?
  • Apakah akhir-akhir ini kamu sering merasa lelah atau seperti kehabisan energi?
  • Apakah pernah muncul keinginan untuk menyakiti dirimu sendiri, atau bahkan keinginan untuk bunuh diri?
  • Apakah akhir-akhir ini kamu menggunakan alkohol atau narkoba?

Peran Orang Tua Membantu Atasi Depresi pada Remaja

Depresi Pada Remaja Pria Dan Wanita | HonestDocs

Jika seorang remaja dinyatakan menderita depresi, dokter akan memberikannya penanganan berupa psikoterapi dan obat-obatan antidepresan, obat-obatan antidepresan.

Baca juga: Cara Menjaga Kesehatan Tubuh Agar Terhindar dari Penyakit

Selama pengobatan berlangsung, orang tuanya perlu melakukan beberapa cara berikut untuk membantu anak remaja mereka pulih dari depresi:

1. Pelajari tentang depresi

Cara pertama yang bisa dilakukan orang tua untuk membantu anak remaja mengatasi depresi adalah dengan mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan depresi, misalnya bagaimana harus menyikapinya dan bagaimana teknik berkomunikasi dengan penderita depresi.

Dengan mengetahui informasi tentang depresi, orang tua jadi bisa lebih memahami apa yang sebenarnya dialami dan dirasakan oleh anak mereka.

2. Dengarkan cerita anak

Menjadi pendengar yang baik merupakan salah satu langkah sederhana yang perlu dilakukan oleh orang tua. Ketika akan mendengarkan keluh kesah dan cerita anak, pilihlah tempat atau suasana yang nyaman.

Orang tua juga bisa memancing anak dengan menanyakan hal-hal sederhana, seperti: Bagaimana harimu? Apa yang sedang kamu rasakan? Bagaimana teman-temanmu? Tanyakan dengan perlahan dan jangan terkesan menginterogasi.

Saat seorang anak remaja merasa nyaman bercerita tanpa dihakimi dan merasa dipercaya oleh orang tuanya, biasanya dia akan mau terbuka mengenai masalah yang sedang dihadapinya.

3. Ajak remaja menerapkan gaya hidup sehat

Berolahraga bisa membantu memperbaiki suasana hati. Oleh karena itu, untuk membantu remaja meringankan gejala depresi, ajaklah dia berolahraga secara rutin. Sebisa mungkin, imbangi juga dengan gaya hidup sehat lainnya, seperti mengonsumsi makanan bergizi dan istirahat yang cukup.

4. Batasi penggunaan gadget

Percuma Ada Regulasi Antipornografi jika Orangtua Bebaskan Anak Pakai  "Gadget" Halaman all - Kompas.com

Untuk membantu mengatasi depresi pada remaja, orang tua juga perlu memberikan aturan dan batasan waktu penggunaan gadget. Ajaklah anak untuk lebih sering melakukan kegiatan yang positif dan bergaul dengan lingkungan yang baik.

Gejala depresi pada remaja sering kali terselubung dan gagal untuk terdeteksi. Padahal, kondisi ini tidak bisa dianggap sepele dan penanganannya pun tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Oleh karena itu, orang dewasa selaku orang tua atau guru perlu lebih jeli dalam mengenali perubahan mood dan sikap pada anak-anak remaja. (red)

Back to top button