Kementrian LHK Tanam 15.000 Batang Mangrove di Desa Lontar

Kementrian LHK Tanam 15.000 Batang Mangrove di Desa Lontar
Penanaman mangrove di wilayah Pesisir Desa Lontar dan Alang-Alang Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang yang dihadiri Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, Sabtu 7 November 2020.

 

Metrobanten, Serang – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemen LHK) RI melakukan penanam mangrove sebanyak 15.000 batang dari target 600 ribu batan di Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Sabtu (7/11).

Kegiatan penanaman mangrove tersebut bagian dari pemulihan ekonomi nasional (PEN) dan sebagai upaya menyimpan karbon dan mengurangi emisi.

Hadir dalam kegiatan itu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sri Budi Prihasto, Sekretaris DLH Yani Setyamaulida, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Suhardjo, dan unsur muspika Kecamatan Tirtayasa.

Baca juga: Pemda Tangerang Menunggu Perpres Percepatan Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik

“Hari ini kita ke sini inkognito atau inspeksi saja ke lapangan dari laporan pekerjaan padat karya penanaman mangrove (PKPM). Pada tahun ini perintah dari Presiden RI (Joko Widodo-red) kepada saya padaSeptember dan 15 ribu batang (yang ditanam-red) setelah dicek lapangan bisa mencapai 16.000 batang lebih,” kata Menteri LHK RI Siti Nurbaya Bakar.

Kegiatan tersebut melibatkan masyarakat sekitar dan mereka bekerja menanam pohon mangrove dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB dengan upah yang diterima per hari Rp80 ribu per orang, yang proses pembayarannya langsung ditransfer ke masing-masing rekening warga.

“Kalau dari persiapan rata-rata di mangrove ini 60 hari, maka bisa dibagi berapa uang yang akan digelontorkan buat masyarakat,” ujarnya.

Baca juga: Pemkot Tangerang Kembali Kucurkan Bansos Belanja Tak Terduga (BTT) Tunai

Ia menuturkan, masyarakat yang melakukan penanaman mangrove tergabung dalam kelompok-kelompok yang berjumlah 120 sampai 130 orang per kelompoknya.

“Tapi karena dia (masyarakat-red) berkelompok maka ada konsep pembinaannya juga sehingga ada dana juga yang diserahkan kepada kelompok. Misalnya, untuk pengadaan bibitnya dan lain-lain,” paparnya.

Pada kegiatan itu, politisi Nasdem menyoroti lingkungan di sekitar lokasi penanaman yang dinilainya cukup bagus namun masih banyak sampah yang berserakan. Untuk mengatasi masalah sampah tersebut ia akan meminta bawahannya untuk mengecek persoalan sampah dan mencarikan solusinya.

“Tadi saya lihat ada tempat pendaratan ikan yang banyak kapal nelayannya yang dibangun pada 2010 dari kayu dan sudah mulai rontok. Sudah saya foto dan saya akan beritahu ke pak menteri KKP (Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo-red),” tuturnya.

Siti menegaskan, pohon mangrove merupakan pohon yang sangat bagus untuk memlihara udara agar tetap bersih, karena bisa menyimpan dan menyerap karbon di udara hingga 30 kalilipat dibandingkan dengan hutan, karena akar mangrove sampai ke bawah dan akar tunjangnya keluar. 

“Kalau kita sebagai negara punya kewajiban untuk mengurnagi emisi karbon dan kemudian usaha kita dinilai oleh negara-negara di dunia ada hasil uang di situ. Sambil kita mempersiapkan hitung-hitungannya dan bagaimana masyarakat bisa memperoleh itu sekarang kita tanam dulu mangrovenya dan direncanakan kita akan tanam sampai 600 ribu batang dengan luas lahan 78 hektar,” pungkasnya. (red)

Back to top button