Kasus Varian Omicron di Indonesia Bertambah Menjadi 8 Orang

Kasus Varian Omicron di Indonesia Bertambah Menjadi 8 Orang
Kasus Varian Omicron di Indonesia Bertambah Menjadi 8 Orang.

 

MetroBanten, Jakarta – Kasus positif Covid-19 varian omicron di Indonesia bertambah tiga orang. Sehingga sampai saat ini jumlah kasus positif ada delapan orang.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmidzi mengatakan 3 kasus baru itu Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari Malaysia dan Kongo.

“Tambahan kasus satu lagi, satu orang dari Malaysia dan dua orang dari Kongo. Mereka ini Pekerja Migran Indonesia,” kata Nadia dikutip dari laman Republika, Kamis (23/12).

BACA JUGA: WHO Belum Putuskan Status Tingkat Keparahan dari Varian Omicron

Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengingatkan bahwa di beberapa negara kasus Omicron sudah mulai mendominasi varian yang ditemukan di negara dengan peningkatan kasus sebagai contoh di Inggris, Belanda, dan Amerika Serikat.

“Penemuan kasus omicron juga mulai meningkat disertai dengan pola meningkatnya kasus di negara-negara tersebut,” kata Nadia dikutip dari keterangan resminya, Sabtu (25/12/2021).

Bahkan, saat ini gelombang baru Covid-19 pun telah banyak melanda banyak negara. “Gelombang ke-3, ke-4, ke-5 terjadi pada banyak negara. Tentu kita sudah melakukan antisipasi supaya Omicron yang sudah diidentifikasi di Indonesia tidak menyebar dan meluas di masyarakat. Oleh karena itu semua harus ikut andil dalam upaya pengendalian transmisi varian ini.” jelasnya.

“Kita melihat data dari Gauteng Afrika Selatan memperlihatkan karena sifat Omicron yang cepat menular sehingga jumlah kasus yang akan tertular akan meningkat dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang cepat,” katanya.

BACA JUGA: Waspadai Penyebaran Omicron, Pemerintah Diminta Perketat Kebijakan

Oleh karena itu, semua harus tetap waspada dan tetap menjalankan protokol kesehatan.

Nadia pun mengingatkan kepada daerah agar memantau potensi klaster-klaster reinfeksi atau dengan riwayat vaksinasi.

“Di level provinsi dan kabupaten kota kami berharap pemerintah daerah bekerja sama dengan semua pihak untuk terus memantau terutama bila ada potensi klaster-klaster ataupun adanya kasus reinfeksi atau kasus dengan riwayat vaksinasi sebelumnya.” terangnya.

“Dan ini dimaksudkan untuk dapat segera dilakukan investigasi kajian dan pelacakan kasus untuk menilai apakah ada keterkaitan dengan varian baru atau tidak,” kata Nadia.

(Red)

Back to top button