Kampung Pepet Urban Farm Layak Dikunjungi untuk Berwisata Edukasi
MetroBanten, Tangerang – Mengusung konsep kota layak dikunjungi, Kota Tangerang menawarkan berbagai destinasi wisata buatan dan edukasi.
Salah satunya Kampung Pepet Urban Farm, RW 10, Kelurahan Cibodas Sari, Kecamatan Cibodas yang baru diresmikan oleh Wakil Wali Kota, Sachrudin bersamaan dengan peresmian Perpustakaan Mini.
Berkat kolaborasi antar instansi, Seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Ketahanan Pangan (DKP), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) serta Dinas lainnya, Kampung Pepet Urban sangat nyaman untuk dikunjungi.
“Sekarang akses jalanan juga sudah bagus di lokasi, yang mau lihat hewan – hewan juga ada, mulai kambing, kelinci, entok dan lainnya. Disini juga ada Perpustakaan untuk anak – anak yang mau membaca buku,” kata Edi Mahyudi, Camat Cibodas, Kamis (31/03).
BACA JUGA: Pelatihan UMKM, Arief: Manfaatkan Teknologi Digital untuk Bertransformasi
Bahkan, saat bulan ramadan yang tinggal menghitung hari, Kampung Pepet Urban Farm akan mengadakan kegiatan yakni kuliner takjil.
“Jadi, untuk warga sekitar juga bisa memanfaatkan wilayah ini untuk berwisata. Apalagi saat ini berbagai aturan sudah mulai dilonggarkan. Semoga ini bisa menjadi pembangkin ekonomi di wilayah RW 10,” harap Edi.
Selain mendapat bantuan dari OPD di wilayah Kota Tangerang, Kampung Pepet Urban Farm juga mendapatkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) dari Angkasa Pura II melalui Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Kota Tangerang.
“ Bantuan yang kami berikan berupa uang yang diserahkan kepada penggagas untuk membantu pembangunan. Dipilihnya lokasi ini karena kami senang dengan konsep wisata edukasi yang diusung oleh warga RW 10,” ujar R. Iwan Winaya Mahdar, Deputi EGM of Airport Operation.
BACA JUGA: Pemkab Tangerang Gelar Vaksinasi di Bulan Ramadhan Sesuai Fatwa MUI
Setelah melalu proses yang cukup panjang, yakni selama tiga tahun. Tanah fasum yang tadinya tidak digunakan, kini menjadi lokasi yang nayaman.
“Awalnya memang cukup berat ya sosialisasi ke warga, kerjabakti pertama, namun karena telah menjadi kebiasaan, kini warga tidak perlu diworo – woro lagi untuk kerjabakti tapi mereka yang secara sukarela datang ke lokasi ini,” kata Ferdinal, Ketua RW 10 sekaligus Penggagas Kampung Urban Farm.
Ia pun mengajak agar warga dan pengunjung untuk selalu kompak menjaga keindahan dan kebersihan Kampung Pepet Urban Farm.
“Seluruh masyarakat bebas berkunjung, namun perlu diingat akan protokol kesehatan dan kebersihan di setiap sudut dari kampung ini,” ajak dia. (Red)