Jokowi Tinjau Ketersediaan dan Harga Minyak Goreng di Pasar Tradisional
MetroBAnten, Jakarta – Ketersediaan minyak goreng di sejumlah lokasi mematik perhatian Presiden Joko Widodo. Dalam waktu dekat, eks Gubernur DKI Jakarta ini bersiap untuk mengambil tindakan guna mengatasi kelangkaan yang terjadi.
Presiden Joko Widodo mengecek ketersediaan dan harga minyak goreng di toko swalayan maupun pasar tradisional saat melakukan kunjungan kerja di Yogyakarta pada Minggu.
Presiden ke Pasar Sentul Yogyakarta. Di lokasi tersebut, Presiden juga mendapati dari pedagang bahwa tidak ada jawaban pasti kapan minyak goreng akan dikirim.
Di satu toko, Presiden Jokowi membeli 1 liter minyak goreng dalam kemasan premium seharga Rp15 ribu dan kembali memberikan lembaran Rp100 ribu tanpa meminta pengembalian uang.
BACA JUGA: 117 Warga Kabupaten Tangerang Lakukan Operasi Katarak Secara Gratis
Selain membeli minyak goreng dalam kemasan, Presiden Jokowi dalam tayangan tersebut membeli minyak goreng curah serta minyak goreng dalam kemasan botol seharga Rp14.000.
Dikutip dari Antaranews, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan setelah Presiden Jokowi kembali dari lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, maka Kepala Negara akan membuat keputusan soal minyak goreng.
“Pada prinsipnya Bapak Presiden setiap kunjungan ke daerah beliau pasti melakukan sidak untuk melihat persoalan yang menyangkut dengan minyak goreng. Setelah kembali dari acara IKN, Presiden akan segera melaksanakan rapat intern untuk memutuskan persoalan yang berkaitan dengan minyak goreng ini,” kata Pramono dalam video tersebut.
Menurut Pramono, yang jadi persoalan untuk minyak goreng adalah pembagian pasar ekspor dan domestik.
“Dilihat dari total produksi (CPO) kita yang hampir 50 juta kan hampir 26-28 juta itu diekspor sehingga dengan demikian bagian untuk ekspor itu harus diprioritaskan untuk kepentingan dalam negeri,” ungkap Pramono.
Ia meminta agar pengusaha minyak goreng memberikan prioritas untuk kepentingan dalam negeri.
“Oleh karena itu diminta pada produsen untuk mementingkan masyarakat kita dibandingkan di luar, meskipun harga di luar memang tinggi sekali. Kami tahu ini persoalan dilematis bagi masyarakat atau produsen yang selama ini memproduksi CPO,” ungkap Pramono.
BACA JUGA: Legislator Dukung Keputusan Pemerintah Ubah Status Pandemi jadi Endemi
“Beliau sangat memahami persoalan ini. Beliau juga memotret dan segera akan mutuskan langkah-langkah apa yang akan diambil pemerintah dalam waktu dekat ini,” kata Pramono di sela-sela sidak Jokowi di Yogyakarta pada Minggu (13/3/2022).
Bahkan, Pramono melanjutkan, Presiden Jokowi akan segera mengambil langkah tersebut sepulangnya dari acara berkemah di ibu kota negara (IKN) Nusantara.
“Karena ini tidak bisa dibiarkan terlalu lama. Dengan demikian setelah kembali dari acara IKN, presiden akan segera melaksanakan rapat intern untuk memutuskan persoalan yang berkaitan dengan minyak goreng ini ” ungkapnya.
Politikus PDIP ini menjelaskan, yang menjadi persoalan terkait minyak curah dan minyak kemasan. Secara keseluruhan total kebutuhan minyak goreng di dalam negeri adalah 9 juta liter per tahun, sementara total produksi minyak goreng hampir 50 juta liter dan hampir 28 juta liter diekspor.
“Sehingga kemudian yang diekspor itu akan diprioritaskan untuk kepentingan dalam negeri,” terangnya.
Oleh karena itu, kata mantan Anggota DPR ini, pemerintah meminta kepada produsen untuk mementingkan masyarakat di dalam negeri dibandingkan di luar negeri, meskipun harga di luar negeri memang tinggi sekali.
“Kita tahu ini persoalan dilematis juga bagi masyarakat atau produsen yang selama ini produksi CPO,” tandas Pramono.(Red)