SMK Istimewa di LPKA Kelas I Tangerang Belajar Langsung Praktek, Bersertifikat dan Berijazah

SMK Istimewa di LPKA Kelas I Tangerang Belajar Langsung Praktek, Bersertifikat dan Berijazah
Kegiatan belajar dilaksanakan diaula LPKA Kelas I Tangerang didampingi 1 orang pembina dari pihak PT Wahana Makmur Sejati (Astra Honda Motor),

 

Metrobanten, Tangerang – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Istimewa Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Tangerang jurusan Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM) melaksanakan kegiatan Technical Training Level (TTL) I.

Kegiatan belajar dilaksanakan diaula LPKA Kelas I Tangerang didampingi 1 orang pembina dari pihak PT Wahana Makmur Sejati (Astra Honda Motor), dimana pembelajaran dilakukan secara teori dan praktek langsung di bidang otomotif, Selasa (23/2/21).

Kepala LKPA Kelas I Tangerang Setyo Pratiwi mengatakan, bahwa dalam kegiatan Technical Trainning Level (TTL) bagi siswa SMK jurusan Tehnik Sepeda Motor wajid di kuasai oleh para siswa. Kegiatan ini juga merupakan agenda rutin setiap tahun, pengganti Pakerin (Praktek Kerja Industri) sebagai syarat wajib kelulusan siswa SMK selama masa pandemi.

Baca juga: Wujudkan Transparansi, Kapolri Launcing Aplikasi Pengaduan Masyarakat ‘DUMAS PRESISI’

“Saya berharap kesempatan yang baik ini dapat diikuti dengan serius oleh para siswa. Sebab, ini adalah salah satu program dari SMK sesuai dengan jurusan Teknik Sepeda Motor (TSM) agar mereka bisa berprestasi hingga bisa kami rekomendasikan beasiswa ataupun kerja di Honda,” katanya.

Setyo berharap, para siswa yang lulus nanti dapat memanfaatkan sertifikat dan ijazahnya dengan baik, karena meskipun mereka bersekolah di dalam Lapas namun wawasan serta skill yang mereka miliki tidak kalah dengan yang bersekolah di luar sana.

“Ya, ada 350 jaringan Honda di Jakarta-Tangerang yang membuka peluang bagi tamatan SMK Istimewa LPKA Kelas I Tangerang untuk bekerja di Ahass dan peluang bisnis di bidang sepeda motor Honda, jadi warga binaan saya ketika keluar dari Lapas tidak melakukan tindak pindana lagi, namun bisa langsung melamar pekerjaan karena sudah memiliki sertifikat dan ijazah,” jelas Setyo kepada metrobanten.co.id.

Baca juga: Komisi III DPR Apresiasi Kinerja Kejati Banten di Tengah Keterbatasan Anggaran

“Bahkan sudah ada beberapa WBP yang sudah keluar dan bekerja di Honda,” sambungnya.

Lebih lanjut, Kepala LPKA Setyo menambahkan bahwa, selain SMK Istimewa, di LPKA juga ada sekolah tingkat SD dan SMP dimana para pengajarnya sebagian besar dari LPKA sendiri, meskipun baru dua orang yang bersertifikasi namun pendidikan dan pengajaran tetap dapat berjalan dengan baik berkat dukungan baik dari pemerintah daerah Kota Tangerang, Provinsi dan dari Pusat.

Sementara, guru pembina Bagian tehnical training instruktur pengajar dari Wahana Honda Herman Novendri menuturkan para siswa diberikan pengajaran cara service sepeda motor dan mengenai bongkar pasang spare part motor.

“Hal ini diberikan agar mereka miliki keahlian. Dalam proses belajar bukan hanya di kelas untuk teori saja tapi ada ruang praktek juga,” katanya.

Adapun pelajaran yang di berikan adalah dasar-dasar mesin, kemudian perawatan dan penyetelan, setelah itu, biasanya naik ke maintenance service. Jadi Siswa bisa menservice sepeda motor sekaligus penggantian spare part.

“Jadi ada 24 kompetensi yang harus di kuasai siswa, yaitu seperti kompetensi maintaenan service dan produk knowledge (pengetahuan sparepart) materi-materi produk baru untuk mengetahui motor baru yang memiliki teknologi baru hingga fitur-fiturnya kita sharing juga,” tuturnya.

Biasanya kita sharing teori dulu kemudian kita ada simulasi service untuk mengajarkan sebelum siswa melakukan praktek.

Setelah semua itu sudah dijalankan baru mereka bias melakukan praktek mandiri dengan berikan ‘job sheet’ (perintah kerja) ke masing-masing siswa.

Dikatakannya, perintah kerjanya itu berbeda untuk setiap kelompok yang kita atur jadwalnya.

Setelah lulus, mereka harus mengikuti tes uji 24 kompetensi yang di lakukan oleh PT.Astra motor dan PT.Wahana Main Dealer.

Setelah selesai uji kompetensi mereka mendapat sertifikat yang setara dengan mekanik yang lulus training TTL 1 maintenance service.

“Jadi sertifikat itu diakui oleh jaringan Honda untuk dapat melamar kerja di jaringan Honda motor. Keterbatasan siswa di sini hanya belajar selama masa tahanan saja,” pungkas Herman. (Ds)

Back to top button