Giat Usaha Budidaya Jamur Tiram Putih Berbuah Manis di Cilegon

Giat Usaha Budidaya Jamur Tiram Putih Berbuah Manis di Cilegon
Usaha mikro kecil menengah (UMKM) yaitu bertani jamur jenis tiram putih akhirnya berbuah manis.

 

Metrobanten, Cilegon – Berawal dari melakukan uji coba bertani jamur jenis tiram putih dan belajar dari media sosial dengan keinginan kuat tersebut akhirnya berbuah manis dan hasilnyapun sangat menggiurkan

Aksi kreatif sekumpulan pemuda di lingkungan Cilurah, Kelurahan Kepuh, Kecamatan Ciwandan di tengah pandemi Covid-19 dengan mengembangkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) yaitu bertani jamur jenis tiram putih akhirya berbuah manis.

Umarul Yakin (25) inisiator budidaya jamur mengaku ketertarikanya budidaya jamur jenis tiram putih ini berawal dari coba-coba karena melihat banyak para pemuda dilingkunganya banyak yang dirumahkan akibat pandemi Covid-19.

Baca juga: Jelang Vaksinasi Massal, Pemkot Tangerang Ajukan 2,4 Juta Dosis Vaksin Untuk Masyarakat

“Agar mereka tetap kreatif dan tetap berpenghasilan walaupun dirumahkan akhirnya saya bersama dengan pemuda menginisiasi dengan membuat gebrakan yakni dengan budidaya jamur jenis tiram dan Alhamduliilah dari hasil budidaya jamur ini mereka berpenghasilan,” katanya, Selasa (5/1/2020).

Irul sapaan akrab dari Umarul Yakin, mengaku yakin usahanya ini dapat berkembang pesat. Kendati modalnya hanya pas – pasan dan cukup hanya untuk membuat ratusan Baglog (media yang digunakan untuk tumbuh jamur tiram).

Baca juga: Pernyataan Jokowi Soal PSBB Ketat di Pulau Jawa dan Bali

“Kalau dari perkembangan banyak peminat yang datang membeli saya yakin usaha jamur tiramnya ini dapat berkembang pesat. Coba bayangkan, kang belum panen saja warga sekitar sudah banyak yang mengantri untuk membeli, belum lagi kami keteter dari banyaknya pesanan dari rumah makan khususnya warteg,” katanya.

Setiap perkilogramnya lanjut Irul ia dapat menjual dengan harga Rp15.000 lebih murah dari harga di pasaran yang capai Rp20.000/kilogramnya.

“Saya sih berharap ada bapak angkat untuk membantu usahanya ini, lagipula usahanya itu bukan semata – mata untuk mencari keuntungan tapi bagaimana caranya para pemuda yang ada dilingkungan Cilurah dapat berpenghasilan dan tidak selalu ketergantungan dari industri,” katanya.

Ketika disinggung adakah pihak industri maupun pihak pemerintah merespon usahanya Irul mengaku saat ini belum ada satupun pihak manapun yang merespon usahanya itu.

“Saat ini belum ada kang,” ungkapnya.

Sementara itu lurah Kepuh Mas’udisyah mengaku bangga ada sekumpulan pemuda yang kreatifitasnya sangat tinggi dengan mengembangkan jamur tiram. Walaupun saat ini pihaknya belum maksimal dalam membantu tapi ia akan mendorong budidaya jamur ini sebagai komiditi unggulan di Kelurahan Kepuh.

“Terus terang saat ini pihak kami belum maksimal dalam membantu, tapi dalam waktu dekat ini kami selaku pemerintah akan berupaya maksimal dalam membantu mereka(pemuda – Red) dalam mengembangkan usaha ini,”katanya.

”Saya juga sudah mengintruksikan ke Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Kesejahteraan Sosial (PM Kesos) untuk secepatnya ambil sikap dalam membantu usaha ini. Pesan saya cuma satu usaha ini jangan sampai anget – anget tai ayam, tapi terus dijalankan, apa lagi saya mendengar dari hasil sekali panen hasilnya sangat mengggiurkan dan juga dapat megurangi angka pengangguran di Kelurahan Kepuh. Intinya sekali lagi saya salut dengan ide kretif para pemuda ini,” tutupnya. (red)

Back to top button