Geopark Bayah Dome akan Dikembangkan Jadi Prioritas Pariwisata Kabupaten Lebak
Metrobanten, Lebak – Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Kabupaten Lebak bertemu pimpinan PT. Cemindo Gemilang di Kecamatan Bayah, menindaklanjuti komitmen bersama membahas pengembangan potensi wisata yang ada di sekitar Geopark Bayah Dome, Rabu, 20 Januari 2021 lalu.
Pengembangan potensi wisata yang ada di sekitar Geopark Bayah Dome tersebut meliputi geosite Bayah, Cilograng, Cibeber, Panggarangan, Cigemblong, Cihara, Sajira dan Curugbitung.
Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya menegaskan bahwa pemerintah akan serius dalam mengembangkan Geopark Bayah Dome jadi andalan pariwisata serta menjadikanya sebagai prioritas.
Baca juga: Dimasa Pandemi, Masyarakat Baduy terima Bantuan Beras dari Kemensos
“Kabupaten Lebak memiliki karakter kuat dengan bentangan alam yang unik mulai dari sisi geosite, geo heritage, biodiversity serta cultural diversity sebagai potensi dan pendukung dalam mengembangkan Geopark Bayah Dome Kabupaten Lebak,” ujar Iti Octavia Jayabaya.
Plan Manager PT. Cemindo Gemilang, Tanmin Tan menuturkan, pesisir Pantai Karang Taraje, Sawarna dan Gua Wayang yang akan ditetapkan sebagai warisan Geologi Kabupaten Lebak berada di atas lahan PT Cemindo Gemilang.
“Pada prinsipnya perusahaan sangat mendukung konsep pengembangan Geopark Bayah Dome,” ujarnya Tanmin Tan seperti dikutip KabarBanten.com dari postingan akun Isntagram @bapedalitbangdakablebak, Ahad, 31 Januari 2021.
Baca juga: Jalani PPKM, Pemkot Serang Tutup Area Publik dan Tempat Hiburan
Ia menjelaskan, kawasan Karang Taraje dapat dikatakan aman. Tidak akan terganggu oleh aktivitas industri.
“Bahkan bila Pemda Kabupaten Lebak telah memiliki konsep pengembangannya, bisa diserahkan kepada kami (PT Cemindo Gemilang). Sebagai acuan untuk dilakukan konservasi maupun pengembangan wisata,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bapelitbangda Kabupaten Lebak Hj. Virgojanti mengungkapkan, pertemuan ini sebagai lanjutan dari Focus Group Discussion (FGD) yang selenggarakan di Aula Multatuli, Sekretariat Daerah Kabupaten Lebak pada akhir tahun 2020 lalu.
“Dengan dilakukannya pengembangan Geopark Bayah Dome tidak akan berdampak pada pengurangan atau pengalihan aset tetapi hanya penyesuaian manajemen aset yang dimiliki,” ucapnya.
Konsep Geopark ini, bukan anti tambang namun hanya meminta sebagian kecil luasannya untuk dijaga melalui upaya konservasi dan dilakukan pemanfaatan.
“Program pengembangan Geopark Bayah Dome ini sudah masuk dalam RPJMD Kabupaten Lebak. Proses pelaksanaannya dilakukan secara bertahap. Diharapkan pada tahun 2023 Geopark Bayah Dome bisa menjadi Geopark Nasional,” ujar Virgojanti. (red)