Titik koordinat gempa berada di 6,69 Lintang Selatan (LS) dan 106,14 Bujur Timur (BT). Gempa tidak berpotensi tsunami.
Gempa bumi magnitudo (M) 5,1 di Lebak, Banten, menimbulkan getaran hingga dirasakan di Jakarta. Getaran dirasakan kuat oleh penghuni gedung tinggi di Ibu Kota.
Gempa tersebut terjadi pada Selasa (7/7/2020) pukul 11.44 WIB. Bagi warga Jakarta yang berada di gedung tinggi, saat itu permukaan lantai terasa bergerak cepat seperti turun.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap, ternyata tanah lunak di Jakarta menjadi penyebab getaran gempa Lebak dirasa di Ibu Kota.
“Guncangan gempa ini sangat dirasakan di Jakarta karena adanya efek soft sediment/tanah lunak (local site effect) di Jakarta sehingga resonansi akibat tebalnya lapisan tanah lunak ini membuat gempa sangat dirasakan,” kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/7/2020).
Gempa Lebak tepatnya terjadi di 18 km arah barat daya dari Rangkasbitung. Pusat gempa ada di kedalaman 87 km. Daryono mengatakan lempeng bumi di lokasi itu bergerak naik.
“Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa menengah akibat adanya deformasi pada Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah Lempeng Eurasia, tepatnya di bawah Banten selatan. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” kata Daryono.
Gempa pada Selasa siang itu dirasakan sejumlah warga Jakarta yang tidak berada di gedung tinggi. Namun memang sebagian tidak merasakan getarannya. BMKG menyatakan Jakarta mengalami dampak getaran gempa dalam skala III-II Modified Mercalli Intensity (MMI). (red)