Erick Thohir: Beberapa Negara akan Berinvestasi Mengembangkan Ekonomi Hijau di Indonesia
MetroBanten , Jakarta – Presiden Jokowi dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, di Scottish Event Campus, Glasgow membahas penguatan kerja sama Indonesia.
Menteri BUMN Erick Thohir menilai kepercayaan dunia internasional terhadap proyeksi positif pertumbuhan ekonomi Indonesia perlu direspons penuh tanggung jawab.
Presiden Jokowi membahas beberapa poin diskusi yaitu ketertarikan Indonesia untuk menjadi bagian dari rantai pasok global di bidang kesehatan melalui pembangunan industri kesehatan, pengembangan ekonomi hijau, dan menekankan kembali komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi karbon.
Indonesia dan Inggris sepakat meningkatkan hubungan bilateral kedua negara. Presiden Jokowi juga mengarahkan untuk fokus pada kerja sama bidang ekonomi hijau.
Menteri BUMN Erick Thohir menuturkan usai menemani Presiden Joko Widodo dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson.
Pertemuan itu terjadi di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Pemimpin Dunia COP26, di Scottish Event Campus, Glasgow, Skotlandia.
BACA JUGA: SBY Idap Kanker Prostat, Annisa Pohan Mohon Do’a untuk Kesembuhan Pepo
Pada pertemuan tersebut, Presiden Jokowi dan PM Johnson sepakat meningkatkan kerja sama antar kedua negara, terutama di bidang ekonomi hijau.
Jika Presiden Jokowi menekankan pada investasi hijau dan teknologi sebagai kunci transisi ekonomi hijau, maka PM Johnson menyampaikan ketertarikan Inggris untuk melakukan investasi berupa kredit ekspor yang dapat digunakan untuk transisi ekonomi hijau
Mentei Erick Thohir menyebut rencana beberapa negara menanamkan investasi untuk mengembangkan sekaligus mengakselerasi green economy atau ekonomi hijau di Indonesia akan menjadi tantangan bagi BUMN.
“Itu peluang yang harus ditangkap sehingga transformasi yang dijalankan BUMN harus menjunjung prinsip transformasi energi bersih sekaligus mengakselerasi ekonomi hijau. Saya berharap BUMN-BUMN energi, seperti PLN, Pertamina, dan industri minerba kita bisa merespon dan menjalankan transformasi energi bersih dan mengurangi emisi karbon. Karena bagaimanapun juga ini tanggung jawab bersama demi keberlanjutan lingkungan hidup kita,” ujar Menteri Erick, dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (3/11/2021).
View this post on Instagram
BACA JUGA: Pengendalian Iklim di Indonesia Alami Kemajuan Signifikan
Ia menambahkan, usaha gencar BUMN untuk bertransformasi dengan melakukan berbagai program dan inovasi model bisnis ini harus memandang tanggung jawab untuk mengurangi emisi bukan sebagai beban. Tetapi juga sebagai peluang untuk melakukan transformasi ekonomi yang rendah karbon.
“Karena jika sektor usaha BUMN sejak dini sudah memulai program dekarbonisasi pada lini bisnisnya, maka beberapa tahun ke depan justru akan membawa manfaat ekonomi yang lebih besar. Selain menciptakan peluang industri baru dan lapangan kerja yang lebih besar, harga energi Indonesia akan lebih terjangkau,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan transformasi yang mengusung ekonomi hijau akan memberikan manfaat sosial dan ekonomi yang dapat dirasakan seluruh masyarakat.
Antara lain, udara yang lebih bersih dan berkurangnya ancaman bencana hidrometeorologi akibat terjadinya perubahan iklim. (red)