DPRD Soroti Proyek Infrastruktur di Kota Tangerang

Metrobanten, Kota – Pembangunan proyek infrastruktur di Kota Tangerang dinilai asal-asalan. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang, bakal menyoroti sejumlah proyek pembangunan tersebut.

Anggota Komisi IV DPRD Kota Tangerang, Apanudin mengaku bahwa masih banyak pekerjaan poyek di Kota Tangerang yang belum sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan spesifikasi konstruksi.

“Padahal kita sering meminta kepada seluruh OPD agar proyek pemerintah yang bersumber dari APBD itu harus dipantau benar-benar,” ungkapnya, saat ditemui di ruang Komisi IV DPRD Kota Tangerang, Rabu (27/11/2019).

Sebab, menurut politisi partai Gerindra ini, di dalam nomenklatur pembangunan ketika kegiatan-kegiatan proyek itu sedang berjalan, ada yang namanya tim pengawas untuk pembangunan.

“Sekarang fungsi tim pengawas di dalam proyek pemerintah itu kemana? Karena saya melihat, bangunan-bangunan proyek milik pemerintah khususnya dinas perkim yang ada di mana-mana itu tidak sesuai RAB,” tukasnya.

“Jadi bagaimana hasilnya mau baik kalau kaya gini. Itu baru kita awasi secara fisik saja, bagaimana kalau nanti kita awasi dengan detail tentang ukuran-ukuran dan material yang digunakan,” tambahnya.

Ia menilai bahwa fungsi pengawasan di dalamnya masih sangat lemah. Jika tidak segera dibenahi, ia mengaku pesimis pembangunan yang ada di Kota Tangerang ini dapat berjalan dengan baik.

“Karena kita membangun ini bukan sementara, tapi harus ada pertanggung jawaban moral kepada masyarakat. Supaya hasil pembangunan infrastruktur ini berkualitas dan bermutu,” tuturnya.

Selain itu, pria yang akrab disapa Bang Jalu ini menemukan fakta lain bahwa, laporan tim pengawas jika mendapati pengerjaan proyek yang tidak sesuai spesifikasi itu pun tidak pernah ditindaklanjuti oleh dinas bersangkutan.

“Laporan dari pengawas saja tidak ditindaklanjuti, apalagi masyarakat biasa yang melaporkan,” katanya.

Hasil pembangunan infrastruktur yang sudah rampung pun menurutnya tidak memuaskan. Pasalnya, hasil finishing sejumlah bangunan proyek masih berantakan. Namun, tidak berkualitasnya pengerjaan proyek di Kota Tangerang ini bukan lagi rahasia umum. Sebab kata Jalu, hal itu sudah menjadi persoalan mendasar, yang tidak pernah ditindaklanjuti.

“Tolonglah fungsi pengawasan di setiap proyek itu lebih dikuatkan, jangan ambil honornya saja,” kata Jalu menegaskan. (Hel)

Back to top button