DPRD Sayangkan Anggaran APBD Banyak Untuk Festival
Metrobanten, Kota – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang sangat menyayangkan Pemerintah kota Tangerang buang anggaran APBD hanya untuk kegiatan festival – festival di Kota Tangerang.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Komisi I DPRD Kota Tangerang, Agus Setiawan beberapa waktu lalu di ruang kerjanya, Kamis (20/9/18).
Menurut Agus, alangkah baiknya jika Pemkot Tangerang lebih berkonsentrasi terhadap pendidikan dan kesehatan yang ada di Kota Tangerang.
Salah satunya dengan membangun lebih banyak lagi bangunan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di tiap Kecamatan. Terlebih saat ini sistem zonasi yang diutamakan.
Kemudian dalam bidang kesehatan, alangkah baiknya jika Pemkot Tangerang membangun Posyandu – Posyandu di tingkat RW yang ada di tiap Kelurahan. Karena selama ini kedua kebutuhan mendasar tersebut lebih banyak dibutuhkan, terlebih banyak aduan dari masyarakat kepada DPRD ketimbang Festival.
“Ya, harusnya Walikota lebih bisa melihat dari sisi itu,” ujarnya.
“Banyak sisa anggaran yang tidak terserap. Seharusnya kan bisa dialihkan untuk penambahan pembangunan ruang kelas dan beli tanah untuk Posyandu ditingkat RW,” ujarnya lagi.
Kendati demikian Agus menuturkan bahwa Festival yang digelar oleh Pemkot Tangerang tersebut tetap ada plus dan minusnya.
Salah satunya Festival Cisadane yang banyak di komplain warga karena kemacetannya. Namun di satu sisi ada baiknya karena mendatangkan rezeki bagi para UMKM dan pedagang lainnya.
“Kami dari DPRD inginnya Pemkot lebih mementingkan Pendidikan dan Kesehatan terlebih dulu, lebih fokuslah. Sebab Pendidikana dan Kesehatan ini belum merata dirasakan oleh warga kota Tangerang,” katanya.
“Dan jika Festival tetap diadakan lebih dipikirkan lalu lintasnya. Jangan karena ada Festival kemudian mengganggu pengguna jalan setempat,” Katanya lagi.
Lebih lanjut Agus menambahkan, pihaknya menghimbau kepada Pemkot Tangerang untuk tidak buang – buang anggaran APBD sia -sia yang berdampak dan berujung kepada silva yang besar.
“Ini kan sayang. Coba kalau kita gunakan untuk Pendidikan dan Kesehatan, lebih banyak manfaatnya,” pungkasnya. ( des)