Tim Sepakbola Brotherhood Tangerang Tetap Semangat Berlatih Ditengah Pandemi COVID-19

Tim Sepakbola Brotherhood Tangerang Tetap Semangat Berlatih Ditengah Pandemi COVID-19
Brotherhood yang bermarkas di Kemuning Legok, Kabupaten Tangerang yang ikut terkena dampak dari pandemi ini.

 

Metrobanten, Tangerang – Pandemi Covid-19 yang melanda dunia menimbulkan masalah baru bagi seluruh lapisan masyarakat dan meluluhlantahkan hampir semua kegiatan di berbagai sektor, tak terkecuali dunia persepakbolaan khususnya wilayah Tangerang.

Salah satunya tim dengan julukan Brotherhood yang bermarkas di Kemuning Legok, Kabupaten Tangerang yang ikut terkena dampak dari pandemi ini. Tim yang berdiri sejak 5 tahun lalu tersebut sangat merasakan dampaknya, Minggu (4/10/20).

Menurut Lasun selaku pemilik sekaligus pelatih ini menyebut akhir-akhir ini jam terbang tim terhambat lantaran tidak diperbolehkannya melakukan pertandingan apapun guna mencegah penyebaran virus corona.

Lasun menuturkan, pihaknya sempat merumahkan para pemainnya selama 3 bulan, meskipun begitu Lasun tetap melakukan pertemuan pertemuan ringan diluar jam bermain, guna menjaga kebugaran fisik pemainnya dan mencegah tim kehilangan gaya bermain.

Baca juga: Shopee Liga 1 Ditunda, Persita Libur Sepekan

“Karna pandemi sangat mempengaruhi jam terbang tim, namun latihan tetap dilakukan guna menjaga kebugaran fisik para pemainnya,” ujar Lasun.

Lebih lanjut, Lasun mengatakakan bahwa sekarang tim nya sudah bisa bermain lagi walaupun harus masih terbebani peraturan terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di seluruh wilayah Tangerang Raya. Tetapi baginya sepakbola justru mejadi terapi sendiri untuk pemain menghilangkan kejenuhan dan mengikuti anjuran dari pemerintah untuk berolahraga sebagai upaya memperkecil kemungkinan terpapar virus Covid-19.

‘’Bisa dibilang salah satu cara untuk menghambat paparan virus inikan dengan berolahraga, sepakbola juga kan berolahraga mengelurakan keringat ‘’ tuturnya.

Baca juga: Liverpool Juara Bertahan Liga Dibantai Aston Villa 2-7

Para pemain pun tidak mengeluhkan kondisi saat ini dimana mereka tetap bermain ditengah wabah virus covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan karna bagi Lasun pemain tugasnya bermain urusan dibelakang adalah urusan dirinya.

‘’Alhamdulillah Kalau urusan menerapkan protokol kesehatan ya kita menerapkan, sesudah selesai pun menggunakan masker tapi kalau urusan jaga jarak di sepakbola ya sepertinya tidak bisa ‘’ ucap Lasun.

Ketika bermain, masyarakat sekitar tetap menyaksikan pertandingan dan tidak ada aturan tertentu yang membatasi karna kesadaran masyarakat disana terhadap virus ini sangatlah minim bahkan setiap pertandingan diadakan suporter dari kedua belah tim maupun masyarakat sekitar memenuhi lapangan.

Namun lasun mempunyai harapan besar untuk tim nya agar kedepannya lebih solid, kompak dan berprestasi. Karna selama perjalanan tim nya ia sudah berhasil membuat 4 pemain didiknya di rekrut tim besar.

Kendati demikian, Lasun berharap sepakbola khusunya wilayah Tangerang bisa kembali normal dan tidak banyak aturan. “Aturan dibola saja sudah cukup banyak apalagi ditambah aturan diluar permainan. Kedepan saya berharap semuanya dapat kembali normal,” tukas Lasun kepada metrobanten. (Afi)

Back to top button