Cegah DBD, Warga Komplek PDK Cipondoh Indah Lakukan Aksi Fogging
Metrobanten – Salah satu penyakit yang perlu diantisipasi di musim penghujan ialah Demam Berdarah Dengue (DBD).
Dalam mengantisipasi penyakit tersebut, Ikatan Remaja Cipondoh Indah (IRCI) berinisiasi melakukan aksi penyemprotan fogging di lingkungan Komp.PDK Cipondoh Indah, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, pada hari Minggu, (16/2/25).
Chadatra Azza Pwijasana, selaku Ketua IRCI mengatkan, untuk melakukan kegiatan fogging ini bertujuan untuk membasmi nyamuk Aedes Aegypti yang ada di lingkungan Komplek PDK Cipondoh Indah.
“Harapannya dari penyemprotan fogging ini, agar warga dapat selalu waspada terhadap penyakit dan selalu menjaga kebersihan di lingkungan warga komplek PDK sekaligus menjaga kesehatan agar mempunyai imune tubuh yang baik” kata Ketua IRCI, Chadatra Azza Pwijasana. Rabu (19/2/25).
View this post on Instagram
Ketua RW05 Ahmad Fikri mengapresiasi kegiatan aksi fogging lingkungan ini dalam rangka memberantas penyebaran nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD) Aedes Aegypti serta melakukan antisipasinya.
“Fogging yang dilakukan oleh swadaya warga RW05 yang bertujuan untuk meminimalisir penyebaran nyamuk karena di lingkup RW. 05 di kelilingi oleh Danau Situ Cipondoh yang berpotensi nyamuk berkembangbiak dengan cepat.” Kata Ketua RW05 Komp.PDK Cipondoh Indah, Ahmad Fikri. (19/2/25).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, dr. Dini Anggraeni menjelaskan, fogging memang dapat membantu membunuh nyamuk dewasa Aedes Aegypti, namun efeknya hanya sementara dan tidak efektif untuk memberantas DBD secara menyeluruh.
“Bisa dikatakan, fogging hanya menciptakan rasa aman sementara di kalangan masyarakat dan mengalihkan perhatian dari tindakan pencegahan DBD. Sebenarnya lebih efektif, yakni 3M Plus dan PHBS. Fogging hanyalah cara untuk menenangkan masyarakat dengan mengorbankan kesehatan lainnya,” jelas dr. Dini Anggraeni dalam keterangan rillis.
Berikut, cara efektif memberantas DBD:
1. 3M Plus
Menguras bak mandi, toren dan tempat penampungan air lainnya minimal seminggu sekali. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti bak mandi, toren dan drum.
Mengubur barang bekas yang dapat menampung air hujan seperti kaleng, ban bekas dan botol plastik. Plus, meletakkan abate atau larvasida di tempat penampungan air, memelihara ikan pemakan jentik, menanam tanaman pengusir nyamuk dan membersihkan lingkungan secara rutin.
2. Jumantik
Lakukan 3M Plus secara rutin minimal seminggu sekali, lebih baik setiap hari.
Tidak lupa libatkan seluruh anggota keluarga dan masyarakat dalam kegiatan pemberantasan sarang nyamuk. Yakni, dengan menerapkan program satu rumah satu juru pemantau jentik.
3. Penggunaan Obat Nyamuk
Gunakan obat nyamuk yang aman dan efektif. Gunakan obat nyamuk sesuai dengan petunjuk penggunaan.
Gunakan pula pembunuh jentik nyamuk. Pembunuh jentik yang paling dikenal adalah temefos. Obat ini sangat efektif, meskipun digunakan dalam dosis rendah.
(Ars)
