Bupati Zaki Gelar Apel Kesiapsiagaan Bencana, Antisipasi Bentuk Desa Tangguh
Metrobantem, Tangerang – Pemkab Tangerang bersama TNI, POLRI gelar apel kesiapsiagaan tanggap bencana tingkat Kabupaten Tangerang.
Acara tersebut digelar di Lapangan Maulana Yudhanegara Puspemkab. Tangerang, Jumat (06/11/20).
Kegiatan yang dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 ini, di hadiri langsung Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, Dandim 05/10 Letkol. Infantri Bangun Siregar, Kapolres Kota Tangerang Kombespol. H. Ade Ary Indradi, dan Kepala OPD terkait.
Baca juga: 53 Unit Rumah Kumuh Siap Dibangun Di Ketapang Mauk, Kerjasama Pemkab Tangerang, PUPR Dan PT SMF
Selain itu, hadir juga pasukan TNI, Polri, Pol PP, Pramuka, PLN, BPBD, Tagana, PMI,dan unsur masyarakat lainnya yang ikut bersiapsiaga melakukan dan menghadapi penanganan bencana ini.
Bupati Zaki mengatakan, Memasuki musim penghujan, sebagian wilayah diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana alam serta penanggulangannya, khususnya terhadap fenomena La Nina (Penyimpangan atau anomali suhu permukaan laut Samudera Pasifik Tropis bagian Tengah dan Timur yang lebih dingin dari pada kondisi normalnya) yang dikabarkan berpotensi meningkatkan jumlah curah hujan di sebagian besar wilayah,
Baca juga: Pemda Tangerang Menunggu Perpres Percepatan Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik
“BMKG memperkirakan puncak curah hujan pada wilayah Kabupaten Tangerang terjadi pada bulan Februari hingga Maret 2021 mendatang, kami sudah menyiapkan berbagai langkah-langkah baik dari pencegahan, penanganan dan juga rehab setelah jadi bencana,” ujar Bupati Tangerang
Menurutnya, hal yang perlu diwaspadai kerawanannya yaitu titik-titik banjir, tetapi kami juga sudah mengantisipasi dengan menormalisasi sungai, irigasi dan saluran air lainnya.
Sementara itu, Bambang Sapto selaku Kepala BPBD sudah membentuk desa tangguh bencana yang sejauh ini sudah berjalan di beberapa desa, diantaranya Bencongan dan Desa di daerah Utara. Nantinya semua kelurahan dan desa akan mendapatkan sosialisasi desa tangguh bencana.
Selanjutnya BPBD juga sudah menyiapkan 16 perahu karet yang dinilai lebih praktis dan fleksibel untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam.
Upaya penanggulangan dilakukan secara singkat dan tepat sasaran sehingga dapat menekan dampak sosial ekonomi secara signifikan bagi masyarakat yang terdampak bencana di tengah COVID-19.
“Saya berharap semua elemen masyarakat dapat saling bantu membantu karena bencana alam ini unpredictable, tidak dapat diperkirakan, hanya dapat mengantisipasi dengan mitigasi sebaik mungkin,” tutur Bambang. (red)