BUMN Perkuat Kolaborasi di G20 untuk Dukung Ketahanan Pangan

Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury menyebutkan bahwa pembukaan kantor perwakilan di Dubai oleh Pupuk Indonesia merupakan langkah yang sangat strategis karena ada tiga inisiatif yang dikembangkan Pupuk Indonesia ke depan.

“Pertama adalah memastikan bahwa mereka memiliki keunggulan operasional, termasuk efisiensi rantai pasok.”

“Kedua terkait ketahanan dan optimalisasi pangan, di mana pupuk menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan untuk memiliki ketahanan pangan yang lebih baik.”

Ketiga, kami juga percaya bahwa Pupuk Indonesia juga dapat menjadi salah satu produsen produk-produk yang terkait dengan green and circular economy, seperti melalui green ammonia, green hydrogen, atau dalam jangka menengah termasuk blue ammonia dan blue hydrogen,” ujar Pahala.

Ke depannya, kantor perwakilan di Dubai ini ditargetkan dapat di-scale up menjadi trading company yang dapat memberikan EBITDA uplift kepada Pupuk Indonesia Group.

Selain itu, Kementerian BUMN baru-baru ini juga menggandeng negara Kanada melalui Canadian Commercial Corporation (CCC) untuk bekerja sama dalam hal ketahanan pangan serta produk dan jasa agrikultural. Kerja sama tersebut tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani di hari kedua pelaksanaan SOE International Conference di Bali Nusa Dua Convention Center, Oktober lalu. Kerja sama ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang dihadapi Indonesia, salah satunya kenaikan harga komoditas pangan yang diakibatkan kelangkaan pasokan.

“Kita melihat bahwa kerja sama strategis antara Indonesia dan Kanada yang meliputi namun tidak terbatas pada potash, gandum, biji-bijian, dan kedelai memiliki peranan yang sangat penting”, tutur Pahala.

Di samping meningkatkan produksi, Kementerian BUMN bersama-sama dengan BUMN terkait juga terus meningkatkan sisi pemasaran produk pangan Indonesia yang saat ini telah menembus pasar dunia, salah satunya pada komoditi kopi dan teh.

Melalui program PMO Kopi Nusantara, Kementerian BUMN berupaya untuk menciptakan ekosistem bisnis kopi yang berkelanjutan dari hulu hingga hilir.

Fokus pengembangan komoditas ini adalah petani rakyat yang saat ini menghasilkan 96% dari total produksi kopi nasional.

Awal September lalu, BUMN menyelenggarakan Pasar Kopi: Indonesian Coffee Market di Amsterdam dengan membawa 97 jenis produk turunan kopi yang berasal dari 11 daerah di Indonesia dan nilai transaksi sebesar 5,6 juta USD.

Belanda dipilih karena memiliki potensi besar sebagai hub perdagangan kopi Indonesia dan Uni Eropa yang menjadi konsumen kopi terbesar di dunia dengan total konsumsi hingga 2,5 juta ton kopi di periode 2020/2021.

Pada komoditas teh, PTPN Holding telah melakukan ekspor ke Seattle, Amerika Serikat, untuk digunakan oleh Starbucks yang mempunyai 32 ribu gerai di 79 negara.

Produksi teh PTPN yang melimpah dan berkualitas dihasilkan oleh lebih dari 20 ribu hektare areal perkebunan dengan total produksi mencapai 50 ribu ton teh kering per tahun. (Hms)

Previous page 1 2 3
Back to top button