Berbagi Ilmu Dalam Mendidik Anak, TK Jemari Tangsel Gelar Talkshow

Metrobanten, Kota – TK Jemari Lengkong Gudang Timur, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar Talkshow dengan tema “Pengaruh Keluarga Terhadap Kecerdasan Emosi Anak” pada Sabtu, 26 Januari 2019.

Kegiatan dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Tangsel Taryono. Psikolog Abu Bakar Baradja yang memberikan perhatiannya pada perkembangan psikologi anak. Juga Artis dan Pemerhati Pendidikan Shahnaz Haque, juga 100 peserta.

Menurut Kepala Sekolah TK Jemari Indri Marini Akbar menuturkan, tujuan diselenggarakan Talkshow ini untuk berbagi ilmu, wawasan dan sharing dari narasumber mengenai perkembangan dan pengalaman sehari-hari dalam mendidik anak.

“Karena terkadang kita sebagai orangtua terlewatkan, apa yang kita anggap biasa-biasa saja membimbing anak, ternyata berdampak pada anak. Dan melalui sharing ini, dapat memotivasi kita sebagai peran inti yang membentuk kecerdasan emosi anak,” ungkapnya.

Lanjutnya, dimana dimulai dari keluarga, dapat memberikan masukkan pada orangtua, membuat jalinan komunikasi yang lebih baik dan efektif pada anak, sehingga perkembangan emosi yang berhubungan dengan pembangunan karakter anak yang dimulai sejak usia dini dapat terbentuk dengan baik.

“Talkshow dikemas sedemikian rupa dimana Bapak Abu Bakar Baradja merupakan narasumber dari segi ilmunya, Shahnaz Haque narasumber dari segi komunikasi efektif pada anak dan pengalamannya bersama anak-anaknya,” jelasnya.

Ia berharap dari Talkshow ini dapat memberikan masukkan pada orangtua berperilaku pada anak, bagaimana mengembangkan emosi anak karena keluarga adalah “Tempat Indah” anak untuk menapaki gerbang dunia selanjutnya.

Sementara, menurut Kepala Dindikbud Tangsel Taryono, Talkshow ini membangun generasi cerdas dan berkarakter. Pola asuh orangtua dalam pembangunan kecerdasan emosional anak sangat penting.

“Pola asuh yang benar, bagaimana anak-anak bahagia di rumah. Beri penghargaan agar tumbuh rasa percaya diri, hindari ancaman dan intimidasi serta kekerasan karena akan menimbulkan anak memiliki jiwa anti sosial dan keras,” ungkap Taryono.

Selain itu, menurut Taryono, mendisiplinkan anak bisa dengan aturan yang harus jelas tapi tidak kekerasan, karena akan melahirkan anak tidak disiplin.                  (Red/hm)

Back to top button