Bappeda Kota Tangerang Sebut Angka Pengangguran Alami Penurunan

Bappeda Kota Tangerang Sebut Angka Pengangguran Alami Penurunan

Metrobanten – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang menyebutkan angka pengangguran masyarakat di Kota Tangerang tahun 2022 alami penurunan dibandingkan 2021, Senin (12/12/22).

Ya, dari 103 ribu orang atau 9.07 persen menjadi 85.000 orang atau setara 7.16 persen. “Angka pengangguran di Kota Tangerang alami penurunan sesuai data yang dirilis Badan Pusat Statistik Kota Tangerang,” kata Kepala Bappeda Kota Tangerang Decky Priambodo di Tangerang.

Menurutnya, angka pengangguran di Kota Tangerang bahkan lebih rendah dibandingkan Provinsi Banten yakni sebesar 8.09 persen. Sejumlah program yang digulirkan Pemkot Tangerang telah berhasil menekan angka pengangguran.

Adapun program yang dijalankan diantaranya pelatihan melalui Balai Latihan Kerja (BLK), Job Fair online yang rutin diselenggarakan setiap bulan dan program lainnya.

“Pemkot kedepannya akan lebih mengoptimalkan lagi dalam penyerapan tenaga kerja di Kota Tangerang,” katanya.

Selain itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2022 berdasarkan data Badan Pusat Statistik sebesar 78.90 persen dan masuk dalam ketegori tinggi.

Bappeda Kota Tangerang Sebut Angka Pengangguran Alami Penurunan

Capaian pembangunan manusia di Kota Tangerang sejak tahun 2012 hingga 2022 alami peningkatan. BPS mencatat, tahun 2022 IPM Kota Tangerang meningkat 0.40 poin dengan laju pertumbuhan sebesar 0,51 persen.

Lalu umur harapan hidup saat lahir sebesar 71,91 tahun, rata- rata lama sekolah 10,84 tahun, harapan lama sekolah yakni 13,88 tahun dan pengeluaran perkapita per tahun yang disesuaikan Rp14.909.000.

“IPM Kota Tangerang tahun 2022 meningkat 0,40 poin dengan laju pertumbuhan sebesar 0.51 persen,” ujarnya.

Lebih lanjut, dikatakan Decky, sejumlah program pemulihan ekonomi pada tahun mendatang akan menjadi fokus yang dilakukan sesuai dengan arahan Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah.

Selain itu program pendidikan, kesehatan, serta menumbuhkan ekonomi kreatif akan terus ditingkatkan dengan melakukan pembinaan dan pendampingan oleh OPD terkait.

“Kontribusi pertumbuhan ekonomi yang membaik diharapkan dapat meningjatkan PAD yang akan diinvestasikan untuk pembangunan di bidang pendidikan dan kesehatan yang berdampak pada meningkatnya keterampilan kerja, pengembangan ilmu pengetahun dan teknologi serta pelayanan kesehatan masyarakat untuk mendorong peningkatan IPM,” pungkas Decky. (ADV)

Back to top button