Bareskrim Polri: Penyidikan Kasus Binomo Tidak Dapat Diintervensi

Bareskrim Polri: Penyidikan Kasus Binomo Tidak Dapat Diintervensi
Bareskrim Polri: Penyidikan Kasus Binomo Tidak Dapat Diintervensi.

 

MetroBanten, Jakarta – Bareskrim Polri menegaskan proses penyidikan kasus Binomo tidak bisa diintervensi oleh pelapor maupun terlapor. Hal ini terkait dengan rencana para korban investasi bodong binary option melakukan demonstrasi di Mabes Polri.

“Dalam proses penyidikan, para penyidik tidak dapat diintervensi baik oleh pelapor maupun terlapor,” ujar Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan dalam keterangannya, dilansir dari laman web polri.go.id Senin (21/2/2022).

Whisnu mengatakan, penyidik Bareskrim bekerja berdasarkan peraturan Kapolri (perkap). Sehingga, Wishnu memastikan kepolisian akan bekerja independen dan tetap menggunakan rencana penyidikan yang sudah disusun.

“Dalam melaksanakan tugas, penyidik harus bekerja berdasarkan Kuhap dan Perkap Kapolri tentang administrasi penyidikan,” tuturnya.

BACA JUGA: Dirugikan Rp2,4 Miliar, 8 Korban Laporkan Aplikasi Binomo ke Bareskrim 

“Jadi, penyidik harus independen, profesional, dan akuntabel, serta mempunyai mekanisme dan rencana penyidikan yang sudah ditentukan,” sambuh Whisnu.

Terpisah, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengaku belum tahu mengenai aksi demo korban Binomo itu. Ahmad masih mengecek apakah ada izin demo yang masuk ke Mabes Polri atau tidak.

“Nanti dicek dulu ada atau tidak pemberitahuan untuk aksi,” ucapnya.

BACA JUGA: Crazy Rich Indra Kenz Pergi ke Turki, Bareskrim: Kita Panggil Ulang

Sebelumnya, korban Binomo akan menggelar aksi di Mabes Polri hari ini. Rencana aksi itu dilakukan lantaran salah satu terlapor afiliator Binomo, Indra Kenz, batal diperiksa lantaran pergi ke luar negeri.

“Saudara IK selaku terlapor mangkir dari pemeriksaan dan sehingga proses hukum ini semakin lama. Oleh karena itu korban Binomo akan melakukan aksi demo damai,” kata pengacara korban Binomo, Finsensius Mendrofa kepada wartawan, Minggu (20/2/2022). (Red)

Back to top button