Bang Ben Keluar dari Partai Nasdem, Berlanjut Dengan Golkar dan PPP di Pilkada Tangsel

Bang Ben Keluar dari Partai Nasdem, Berlanjut Dengan Golkar di Pilkada Tangsel
Benyamin Davnie (foto, istimewa)
Metrobanten, Tangsel – Partai Nasdem memberikan rekomendasinya kepada pasangan balon Walikota dan Wakil Walikota Tangsel Muhamad-Rahayu Saraswati Djojohadikusumo.
Sementara calon petahana Benyamin Davnie yang juga kader Nasdem, dikabarkan sudah tak lagi menjadi bagian dari partai tersebut.
Saat dikonfirmasi, pria yang akrab disapa Bang Ben itu mengaku memang sudah tak lagi jadi bagian atau kader Partai Nasdem. Dia mengaku mengakhiri hubungan keduanya secara baik-baik, tidak lantas keluar tanpa kejelasan.
Baca juga: Gerindra Siap Menangkan Pasangan Muhamad-Rahayu di Pilkada Tangsel
“Saya tidak menyebutnya keluar, tapi ketika DPP Golkar menerbitkan SK atau rekomendasi mengusung saya, saya pamit ke jajaran DPD Nasdem Tangsel, bahwa saya diusung Partai Golkar,” tutur Bang Ben saat dikonfirmasi Liputan6.com, Rabu (5/8/2020).
Dia pun membantah bila dirinya keluar dari Partai Nasdem lantaran partai tersebut malah berbelok mengusung bakal calon diluar kader, yakni Muhamad dan Rahayu Saraswati. Sebab, Bang Ben mengaku, dia keluar dari Nasdem jauh sebelum rekomendasi partai keluar bukan untuk dirinya.
Baca juga: Kala Petahana Tak Sekuat Dulu, Persaingan Keluarga Elite Politik Bertarung di Pilkada Tangsel,
“Tidak, bukan karena itu. SK Golkar saja keluar awal Juli, saya pamit pada saat itu,” ujar Wakil Walikota Tangerang Selatan itu.
Sementara, menanggapi keputusan DPP NasDem, Bang Ben menanggapinya dengan santai. Dia juga menjelaskan, jika usulan awal baik dari DPD dan DPW telah mengusung dirinya, namun DPP mempunyai hak prerogatif.
“Enggak apa-apa sama NasDem itu keputusannya. Memang prosesnnya semua diawali dari bawah, usulan DPD dan DPW NasDem itu mengusung nama saya, tapi ketika di DPP keputusannya lain, ya itu hak prerogatif. Dan, ya enggak masalah,” ujarnya.
Benyamin yang sudah mendapatkan dukungan partai politik dari Golkar dan PPP, tidak mempersoalkan hal itu. Karena menurutnya, dalam politik itu jangan baper alias bawa perasaan.
“Ya nerima, enggak ada yang harus dipersoalkan, buat saya oke-oke aja. Jangan baper lah biasa aja, politik jangan baper,” katanya. (Red/L6)

Back to top button