Ayo Koleksi Die-Cast Jika Kalian Ingin Punya Hobi Baru

Metryobanten, Diecast – Di dalam dunia mainan, Die-cast adalah mainan atau model yang diproduksi menggunakan metode die-casting, yang berarti melalui proses pelelehan logam atau metal untuk kemudian dituang dan dicetak sesuai dengan bentuk yang diinginkan.

Die-cast metal terbuat dari metal (logam) dan plastik. Metal yang digunakan biasanya adalah zamak (mazak) yang merupakan alloy (campuran) zinc (seng) dan alluminium. Zamak juga dikenal sebagai white metal atau pot metal.

Mainan yang biasa menggunakan metode die casting biasanya adalah mainan model dengan skala misalnya mobil, motor, pesawat terbang, peralatan konstruksi ataupun kereta api. Walaupun sebenarnya apapun bisa dibuat dengan metode ini.

Diecast: bukan sekedar mainan

Buat yang belum familiar, diecast itu adalah sebutan umum untuk miniatur mobil, sepeda motor ataupun jenis kendaraan lainnya yang terbuat dari bahan metal atau logam.

Penggemar diecast di Indonesia ini ternyata banyak banget. Mereka bukan anak-anak kecil lho, tapi para kolektor berusia dewasa yang berburu berbagai macam miniatur yang menarik.

Sampai-sampai ada expo nya segala. Dan untuk tahun 2016 ini akan diselenggarakan di bulan Oktober 2016 nanti di Balai Kartini Jakarta.

Sekedar data, di acara serupa tahun 2015 lalu yang berlangsung cuma 2 hari, tercatat ada lebih dari 10.000 pengunjung yang hadir dengan jumlah transaksi sekitar Rp 2 Milyar.

Indonesia Die Cast Expo kembali digelar tahun ini pada tanggal 26-27 Oktober 2019 di ICE BSD. Dengan luas total area hingga 5.000 meter persegi, IDE 2019 tak hanya menjadi ajang jual beli diecast, namun juga gelaran dengan ekosistem terlengkap dan terbesar di Tanah Air.

Beberapa desainer kenamaan Hot Wheels yang sudah dipastikan hadir antara lain Brendon Vetuskey yang terkenal dengan Hot Wheels Bel Air Gasser dan Jun Imai yang terkenal dengan karyanya Hot Wheels Datsun Bluebird 510.

Diecast: dalam perspektif kolektor

Pemahaman saya tentang diecast hanyalah sebuah mainan jadi berubah saat beberapa tahun lalu saya bertemu dengan seorang teman yang ternyata adalah seorang kolektor diecast. Pembicaraan yang tidak disengaja tapi membuka wawasan saya tentang diecast sebagai alat investasi.

Miniatur mobil langka atau punya sejarah khusus

Berbeda dengan saya, seorang kolektor justru mementingkan diecast yang memang langka dan punya cerita tersendiri di belakangnya. Semakin unik semakin bagus.

Mari kita lihat pelelang besarnya, jika 5000 pcs diecast yang dilelang, perputaran uang yang terjadi di sini bisa mencapai 100 juta sampai 300an juta rupiah.  Belum lagi jika ditambah para pelelang kecil, sedang maupun yang transaksi jual beli langsung, pasti angkanya bisa luar biasa untuk mainan-mainan sekecil ini.

Transaksi online di marketplace juga luar biasa untuk mainan diecast ini. Bisa dicheck di 2 marketplace terbesar saat ini, Tokopedia dan Bukalapak. Ada ratusan penjual/seller dan ribuan pembeli/buyer yang melakukan transaksi jual-beli diecast di 2 marketplace besar tersebut.

Harga juga sangat beragam dan cenderung menjadi tinggi, bahkan sangat tinggi untuk item-item tertentu yang sedang hot (istilahnya : hot item). Harga diecast gantungan (sebutan untuk hotwheels dan lain-lain yang dijual di gantungan mini market/super market) di pasaran mulai dari puluhan ribu saja.

Namun jika model diecast tertentu sedang naik daun dan menjadi incaran para kolektor, harganya bisa menjadi ratusan ribu, jutaan, bahkan puluhan juta. Diecast yang menjadi merchandise di event tertentu juga pasti bisa menjadi melambung harganya. Pada acara IDE (Indonesia Diecast Expo) 2019 yang lalu, sebuah merchandise diecast morris mini dengan nomor punggung 1 terjual dalam lelang seharga 32 juta rupiah dimenangkan oleh kawan diecaster dari Solo.

Jadi bagi kalian semua yang tergiur mengoleksi Die-Cast, harus bersiap-siap menyiapkan anggaran yang cukup tinggi, karena para kolektor yang ada saat ini banyak yang memodifikasi total penampilan Diecast bahkan hingga membeli tipe Die-Cast keluaran disainer terkenal.

(arsa, bbs, net)

Back to top button