STISNU Gelar Seminar Diskusi Kebangsaan Dihadiri BNPT dan Walikota Tangerang

STISNU Gelar Seminar Diskusi Kebangsaan Dihadiri BNPT dan Walikota Tangerang
STISNU Gelar Seminar Diskusi Kebangsaan Dihadiri BNPT dan Walikota Tangerang.

 

MetroBanten,  Tangerang – Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) Nusantara Tangerang  gelar Seminar Diskusi Kebangsaan bertema “Membangun Karakter Kebangsaan Menghadapi Ancaman Ideologi Trans Nasional”, Senin, (31/10/2021).

Kegiatan ini langsung diresmikan oleh Walikota Tangerang Arief Wismansyah di auditorium STISNU Nusantara Tangerang, Cikokol.

Dalam sambutannya, Walikota  Arief menyampaikan apresiasi kepada STISNU yang telah menggelar seminar kebangsaan dalam memperingati Hari Santri 2021 guna memperluas wawasan berbangsa dan bernegara yang baik dengan menjunjung tinggi Pancasila. Tambahnya, ia sepakat bahwa ideologi bangsa hanya untuk pancasila.

“Pancasila inilah yang telah mewujudkan untuk bisa saling menghargai dan saling menghormati hidup berdampingan bersama-sama, Mudah-mudahan masyarakat Kota Tangerang bisa terus waspada karena begitu banyak kepentingan-kepentingan lain yang tidak menginginkan kita semua bisa kondusif. Bukan saja perekonomian tapi juga aktivitas sosial budaya masyarakat ini juga harus kita jaga dan jalin bersama” ujarnya.

BACA JUGA: Kemenhub Terbitkan Surat Edaran Baru, Perjalanan Transportasi Darat Wajib PCR

Sementara itu, Direktur pencegahan badan nasional penanggulangan terorisme(BNPT) RI, Brigadir Jenderal (Brigjen) polisi Ahmad Nurwahid yang turut hadir di lokasi menjelaskan, berbicara pembangunan karakter bangsa dalam rangka mengantisipasi merebaknya ideologi transnasional, maka berarti berbicara radikalisme dan terorisme yang mengatasnamakan agama.

“Akar radikalisme dan terorisme mengatasnamakan agama, akarnya ideologi. Jadi bisa dikatakan teroris pasti berpaham radikal. Meski pun tidak semua paham radikal menjadi teroris. Terorisme itu aksinya, tindakannya, perbuatannya dan radikalisme itu paham yang menjiwainya” jelasnya.

BACA JUGA: Wahidin Halim Targetkan RS Labuan Berkonsep Rumah Sakit Wisata

Lanjut Ahmad, terorisme dipastikan bersikap intoleran dan ekslusif.

“Ekslusif terhadap perubahan dan  inteloran terhadap keragamanan perbedaan yang menjadi Sunatullah. Dan ini ideologi  transnasional otomatis menjadi fitnah dalam agama. Meski pun sering saya katakan bahwa  semua tindakan, aksi, perbuatan dan progranda terorisme tidak ada kaitannya dengan agama  apa pun, karena pada dasarnya tidak ada agama apa pun yang membenarkan aksi terorisme” tutupnya. (Red)