Metrobanten, Banten – Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) memperkuat ketahanan pangan Provinsi Banten untuk mengantisipasi krisis ekonomi akibah dampak wabah Covid-19. Berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat yang terjangkau dengan meningkatkan produktivitas pertanian dan membenahi jalur distribusi perdagangan hasil pertanian.
“Dampak dari Covid-19 ini harus kita respon. Kita antisipasi,” tegas Gubernur Banten dalam Rapat Koordinasi Kesiapsiagaan Bahan Pangan Untuk Mendukung Ketahanan Pangan di Masa Pandemi Covid-19 Tahun 2020 di Pendopo Gubernur Banten, KP3B, Curug Kota Serang (Senin, 6/7/2020).
Gubernur Banten mengajak semua pihak untuk deklarasi meningkatkan produksi pertanian dan pemasaran sebagai gerakan bersama. Mengerahkan semua potensi yang dimiliki dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat Banten.
“Ada potensi yang begitu besar di Banten ini. Bisa kita kembangkan,” ungkapnya optimistis.
“Orang kampung insyaAllah tidak akan terpukul karena mereka punya beras dan bahan pokok lainnya,” tambah Gubernur Banten.
Dikatakan, para pakar dan ekonom sepakat untuk mengatisipasi krisis dengan swasembada pangan. Provinsi Banten sebagai daerah pertanian di samping sebagai daerah industri. Minimal ketahanan pangan per kepala keluarga.
“Saya cukup optimis. Semua daerah memproduksi beras. Cuma masalah di distribusi,” ungkap Gubernur Banten.
Ditegaskan, semenjak dilantik menjadi Gubernur Banten, dirinya menaruh perhatian menjadikan Banten menjadi daerah yang memproduksi dan mensuplai kebutuhan pangan.
“Kita akan sentuh kembali produk-produk yang dibutuhkan masyarakat. Pembenahan hulu hingga hilir, meningkafkan produksi di hulu dan pembenahan distribusi di hilir,” ungkap Gubernur Banten.
Gubernur Banten juga ungkapkan kearifan lokal masyarakat Citorek Kabupaten Lebak dalam mengelola hasil panen untuk ketahanan pangan masyarakatnya. Meski masyarakat Citorek panen padinya setahun sekali namun mencukupi.(rls)