Metrobanten, Serang – Sikap Tiga orang demonstran yang mengatasnamakan Fraksi Ciujung secara mendadak menggelar aksi dengan teriakan-teriakan dan penuh emosional, ternyata ditanggapi santai Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah di depan Pendopo Serang, Senin 20 Juli 2020.
Kehadiran mereka yang membuat ricuh sekitar pendopo Bupati karena saat bersamaan ada kunjungan kerja dari Komisi II DPR RI.
Tatu mengajak para demonstrans untuk diskusi di dalam Pendopo.
“Udah biarin, ajak masuk ada ke Pendopo. Kita diskusikan di dalam,” ujar Tatu.
Permintaan tersebut akhirnya disetujui para demonstran. Mereka pun berdiskusi langsung dengan pimpinan tertinggi di Kabupaten Serang tersebut.
“Sebetulnya, jika ada persoalan apap un tinggal duduk bersama di sini (pendopo) dan mencari solusi bersama,” ujar Tatu saat menerima ketiga pendemo di dalam Pendopo Bupati.
Menurutnya, persoalan kali Ciujung merupakan kewenangan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Banten, dan Pemkab Serang.
“Kami sudah melakukan upaya yang sudah menjadi kewenangan kami. Bahkan ada perusahaan yang kami bawa ke meja hijau karena persoalan tersebut (pencemaran lingkungan). Bahkan sejumlah perusahaan sudah kena sanksi,” tegas Tatu.
Persoalan Sungai Ciujung sendiri sudah berlangsung lama, sebelum Kabupaten Serang dipimpin Ratu Tatu. Persoalan yang paling krusial adalah, adanya sedimentasi atau pendangkalan di hilir Sungai Ciujung. Saat kemarau, aliran Ciujung tidak mengalir dengan normal.
Tatu meminta, seluruh kalangan beregerak untuk mencari solusi bersama guna menyelesaikan persoalan sungai Ciujung dengan melibatkan akademisi, perusahaan, masyarakat, dan pemerintah.
“Kami selalu meminta masukan dari perguruan tinggi juga untuk mengawal program yang kami jalankan agar terlaksana dengan baik,” tegas Tatu.
Pihaknya juga menerima masukan Fraksi Ciujung untuk membentuk Satgas Sungai Ciujung sebagai salah satu solusi persoalan tersebut.
“Kami juga sangat terbuka dan solusi tersebut. Kami lakukan di Tanara yang sudah dibuatkan Surat Keputusan (SK) Ciujung Institut dengan melibatkan masyarakat. Intinya Kami sangat terbuka,” tegasnya.
Ia juga berharap, masyarakat selalu terlibat dalam setiap program yang dijalankan oleh Pemkab Serang melalui tahapan yang disediakan. Ia pun meminta para demonstran untuk melakukan aksi dengan sopan dan damai.
“Jika tidak duduk bersama, maka tidak akan ada solusi. Jika saling emosi, bukan solusi yang didapatkan,” ungkap Tatu.
Sementara itu, salah satu demonstran, Ridho Rifaldi meminta Pemkab Serang membentuk Satgas Sungai Ciujung agar masalah yang terjadi tuntas terselesaikan.
“Kami minta agar dbuatkan satgas untuk menanggulangi Sungai Ciujung,” kata Ridho. (red)