BI: Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah (5 Januari)

BI: Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah (5 Januari)
BI: Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah (5 Januari)

Metrobanten – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus menguat. Bank Indonesia menilai penguatan nilai tukar rupiah membawa dampak positif terhadap perekonomian nasional.

Berdasarkan kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah, sebagai berikut:

Perkembangan Nilai Tukar 1-5 Januari 2024

Pada akhir hari Kamis, 4 Januari 2024

  1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.485 per dolar AS.
  2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 6,64%.
  3. DXY[1] menguat ke level 102,42.
  4. YieldUST (US Treasury) Note 10 tahun naik ke level 3,999%.

Pada pagi hari Jumat, 5 Januari 2024

  1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.490 per dolar AS.
  2. Yield SBN 10 tahun naik  ke 6,66%.

Aliran Modal Asing (Minggu I Januari 2024)

  1. Premi CDS  Indonesia 5 tahun per 4 Januari 2024 sebesar 75,01 bps, naik dibandingkan per 29 Desember 2023 sebesar 68,45 bps.
  2. Berdasarkan data transaksi 2 – 4 Januari 2024, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp8,61 triliun terdiri dari beli neto Rp5,07 triliun di pasar SBN, beli neto Rp1,47 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp2,08 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
  3. Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen s.d. 4 Januari 2024, nonresiden beli neto Rp1,79 triliun di pasar SBN, beli neto Rp2,40 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp2,73 triliun di SRBI.

Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut. (BI)

Back to top button