Dinkes Kota Tangerang Lakukan Skrining TBC pada Populasi Berisiko

Dinkes Kota Tangerang Lakukan Skrining TBC pada Populasi Berisiko
Skrining TBC pada Populasi Berisiko.

Metrobanten – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan upaya percepatan penemuan kasus Tuberkulosis (TBC) aktif di wilayah dengan populasi yang berisiko tinggi.

Hal itu lewat kegiatan Active Case Finding (ACF) TBC dan Skrining Kesehatan Terpadu pada Populasi Berisiko.

Kepala Dinkes Kota Tangerang, dr. Dini Anggraeni, mengungkapkan kegiatan akan berlangsung selama satu bulan dari (20/10/2023) hingga (21/11/2023) dengan sasaran penyapu jalanan, kenek dan supir truk pengangkut sampah, pemulung, pedagang pasar, warga pesantren, serta karyawan pabrik.

Pada hari pertama dilakukan oleh Puskesmas Jatiuwung di UPT Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Wilayah Barat Kelurahan Gandasari, Kecamatan Jatiuwung dengan melakukan skrining kesehatan kepada 212 penyapu jalanan.

BACA JUGA: Pemkot Tangerang Beri Trauma Healing untuk Korban TPA Rawa Kucing

“Pemeriksaan populasi beresiko diharapkan dapat menjaring kasus dan terduga TBC sebanyak mungkin sehingga dapat mempercepat pemutusan penularan TBC. Kegiatan ini dilakukan dengan skrining menggunakan mobile rontgen, dilanjutkan dengan pemeriksaan oleh dokter/dokter spesialis paru, selanjutnya dengan pemeriksaan dahak,” ungkapnya saat dihubungi Senin (23/10/2023).

Tak hanya itu, kata dr. Dini selain skrining untuk TBC, dilakukan juga skrining kesehatan lainnya seperti skrining penyakit tidak menular, dan HIV.

Sehingga apabila ditemukan kasus positif akan segera cepat ditangani. Untuk itu masyarakat dapat memanfaatkan program ini dan tidak lagi takut untuk melakukan pemeriksaan kesehatannya.

BACA JUGA: PPI Kota Tangerang Gelar Pelatihan Gabungan Capaska 2024

“Setelah dilakukan hari pertama, pemeriksaan ini masih terus berlangsung di UPT DLH Wilayah Barat, hari ini oleh Puskesmas Sangiang dan Gebang Raya, dengan target sasaran sekitar 600 petugas. Setelah itu akan menyasar wilayah lainnya. Sehingga dapat segera menemukan kasus aktif dengan cepat,” tutur dr. Dini.

Rangkaian Kegiatan ACF terpadu juga telah berkoordinasi dengan stakeholder terkait, diantaranya Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Ketenagakerjaan, Kementrian Agama, Perumda Pasar Kota Tangerang, Koalisi Organisasi Profesi untuk TBC (KOPI TBC) Kota Tangerang, Puskesmas se-Kota Tangerang, serta bekerja sama dengan PT. Telkomedika.  (red)

Back to top button