Bupati Serang: Job Fair Hybrid 2023 untuk Tekan Angka Pengangguran
Metrobanten – Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah membuka Job Fair Hybrid 2023 yang digelar Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) sebagai rangkaian Hari jadi Kabupaten Serang ke 497 tahun di Aula Universitas Faletehan Kecamatan Kramatwatu Rabu (11/10/2023).
Job Fair yang dibuka secara offline dan online sebagai upaya untuk menekan angka pengangguran di Kabupaten Serang.
Tatu mengatakan, Job Fair yang digelar biasanya rutin dilaksanakan oleh Disnakertrans namun berbeda dengan saat ini merupakan dalam rangkaian Hari Jadi Kabupaten Serang ke 497 Tahun.
”Ini bagian dari upaya kami untuk menangani tingginya angka pengangguran di Kabupaten Serang, mengajak perusahaan-perusahaan di Kabupaten Serang salah satunya mengadakan job fair ini,”ujarnya kepada wartawan.
”Kita tahu tenaga kerja skill apa saja yang mereka butuhkan ini kesempatan jadi dibuka, dan ini dilakukan secara hybrid juga supaya tidak semua berbondong-bondong kesini tapi semua bisa masuk dimana pun melalui sistem barcode,”sambung Tatu.
BACA JUGA: Pj Gubernur Sependapat atas Raperda Pemajuan Kebudayaan Daerah
Tatu menyebutkan, pada job fair yang digelar selama dua hari 11 sampai 12 Oktober 2023 dengan melibatkan sebanyak 35 perusahaan.
Pihaknya meminta kepada Kepala Disnakertrans agar job fair dibuka dua kali dalam setahun dan bergantian untuk perusahaannya, karena ada sekitar 700 lebih perusahaan di Kabupaten Serang agar peluangnya bisa lebih besar lagi.
Tatu menegaskan, jika Job Fair Hybrid dibuka untuk semua masyarakat bukan hanya warga Kabupaten Serang. Meski demikian, pihaknya meminta agar memprioritas warga ber KTP Kabupaten Serang.
”Kita punya tingkat pengangguran 10,61 persen tertinggi di Provinsi Banten dan harus jadi tugas bersama. Seperti yang saya sampaikan pada sambutan bukan hanya tugas pemerintah, tapi untuk menangani pengangguran ini justru perusahaan-perusahaan ini yang ikut bersama-sama bertanggung jawab,”tegasnya.
BACA JUGA: Menkeu: Anggaran Kesehatan Jadi Kunci Indonesia Sehat dan Kuat
Tatu mengungkapkan, berdasarkan hasil kunjungan ke stand-stand perusahaan pihaknya mengetahui apa yang dibutuhkan industri-industri yang ada di Kabupaten Serang.
Oleh karenanya, Pemda serang baik Disnakertrasn dan Dindikbud mengawal sejak dari perguruan tinggi misalnya SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) agar jurusannya disesuaikan dengan kebutuhan pada umumnya industri di Kabupaten Serang.
”Sepeti misalnya saya keliling menanyakan mereka industri banyak sekali membutuhkan tenaga kerja di bidang skill elektro karena sekarang lebih ke IT, butuh juga tenaga dari SMK cukup banyak mereka industri selain S1,”paparnya.
Disamping itu, lebih lanjut Tatu mengungkapkan ada juga perusahaan yang fokus mengirim tenaga kerja keluar negeri. Akan tetapi PR (pekerjaan rumah)nya mereka harus bisa berbahasa negara tujuan.
”Pemda harus memikirkan lagi bagaimana anak -anak yang sudah mempunyai skill untuk bisa kerja diluar dengan bahasa yang dibutuhkan, contoh perawat paluang besar kerja dilaur tapi kita harus menyiapkan mereka dari bahasanya,”terangnya.
Tatu mengaku sudah mengoordinasikan bersama Kepala Dindikbud, Asep Nugrahajaya dan Kepala Disnakertrans, Diana Ardhianty Utami bagi mahasiswa Universitas Faletehan Jurusan Perawat atau mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) harus kursus Bahasa Inggris di kampus nya masing-masing. Sedangkan untuk membayar gurunya tanggung jawab Pemda Serang.
”Dengan catatan harus ber KTP Kabupaten Serang supaya mereka punya skill perawat mereka juga punya skill bahasa, jadi tidak hanya sekedar mencari pasar di indonesia, sekarang batas negara sudah tidak ada banyak tenaga kerja asing di negara kita jangan sampai kebobolan kita nerima terus nah kita ga ada yang keluar,”ujarnya.
Tatu mencontohkan, seperti Negara Philipina, Banglades dan Negara Hindia sudah sangat fokus untuk mengirim tenaga kerjanya keluar negeri.
”Kita juga punya bonus demografi harus punya skill supaya banyak peluang di indoesia maupun luar negeri,”ajaknya.
Kepala Disnakertrans Kabupaten Serang Diana Ardhianty Utami mengatakan dalam kegiatan job fair tersebut dibuka 2.549 lowongan pekerjaan baik dalam dan luar negeri.
Kemudian untuk kuota pencaker dibatasi 100 orang terbagi pada Rabu 500 orang dan Kamis 500 orang. Akan tetapi pencaker yang datang harus sudah scan barcode dua hari sebelum.
”Kalau yang belum sempat datang hari ini kita terus buka berdasarkan online. Kenapa dinamakan hybrid karena bisa daring dan luring, jadi itu kita buka kesempatan ini mudah mudahan bisa cocok antara lowongan yang ada dengan tenaga kerja yang tersedia,” ujarnya.
Diana mengatakan para pencaker yang datang diberikan waktu 100 orang 30 menit untuk berada di dalam. Dirinya meyakini para pencaker sudah tahu perusahaan mana yang akan dituju di dalam sehingga tidak perlu berkeliling, sebab informasi sudah diberikan secara masif melalui medsos Disnakertrans.
”Jadi yang cocok mana tinggal scan barcode. Jadi kita berikan waktu 100 orang 30 menit. Setelah itu akan digilir dengan yang lain, di luar disosialisasikan perusahaan apa saja di yang ada didalam, saya hindari agar tidak membludak. Jadi kenapa digunakan hybrid,” tuturnya.
Dari total 35 perusahaan peserta job fair, lima diantaranya berasal dari Tangerang. Kebanyakan pendaftar job fair adalah lulusan SMA/SMK. Namun ada juga lowongan untuk S1-S2.
”Seperti saya sampaikan dari operator sampai manager dibuka (lokernya),” katanya. (red)