Tak Hanya buat Anak, Vaksin PCV juga Penting untuk Orang Dewasa
Metrobanten – Pneumonia merupakan penyakit menular akibat infeksi bakteri pneumokokus yang perlu diwaspadai penyebarannya. Sebab, penyakit ini menjadi salah satu penyebab kematian utama pada anak-anak di seluruh dunia.
Demi mencegah penyebarannya, banyak negara melakukan imunisasi atau vaksinasi pneumokokus Konyugasi atau vaksin PCV.
Tujuan dari Imunisasi PCV adalah untuk memberikan perlindungan yang efektif pada bayi dan anak-anak terhadap penyakit ini. Namun tak hanya berguna bagi anak-anak, nyatanya vaksin PCV juga penting untuk dilakukan pada orang dewasa. Khususnya orang dewasa yang sudah berusia di atas 65 tahun atau lansia.
Pneumonia, Ancaman Serius pada Balita
Pneumokokus merupakan bakteri yang bisa menyebabkan berbagai macam gangguan kesehatan pada balita. Walaupun kebanyakan gejala yang ditimbulkan bakteri ini ringan, tetap ada kemungkinan muncul penyakit yang fatal atau mengakibatkan komplikasi jangka panjang.
Ada banyak orang, terutama anak-anak, yang tanpa sadar membawa bakteri pneumokokus di hidung dan tenggorokannya. Awalnya, bakteri ini mungkin tidak menimbulkan gejala. Namun, sewaktu-waktu pneumokokus bisa masuk ke paru-paru dan menyebabkan pneumonia. Komplikasi yang bisa terjadi antara lain adalah atelektasis, peradangan selaput jantung (perikarditis), dan bakteremia.
Selain pneumonia, bakteri ini juga bisa menyebabkan anak terkena infeksi telinga akut yang dapat berujung dengan ketulian, sinusitis, sepsis, meningitis, hingga kerusakan otak permanen dan kematian.
Cegah Pneumonia Pneumokokus dengan Vaksin PCV
Meski pneumonia pneumokokus bisa mengancam keselamatan balita, Anda tidak perlu terlalu khawatir karena penyakit ini termasuk dalam PD3I, yaitu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Oleh karena itu, orang tua sangat disarankan untuk memenuhi jadwal imunisasi Si Kecil.
Ingat saja langkah mudah “AKAL Sehat Cegah Pneumonia” berikut:
- Awas bahaya pneumonia
- Kenali penyebab dan gejalanya
- Ayo imunisasi PCV untuk mencegahnya
- Lakukan pada usia 2, 4, 6, dan 12–15 bulan.
Imunisasi PCV untuk mencegah pneumonia dapat dilakukan pada usia 2, 4, 6 bulan, dan booster di usia 12–15 bulan. Jika anak Anda berusia 7–12 bulan dan belum menerima imunisasi PCV, pemberian imunisasi PCV dilakukan sebanyak 2 kali dengan jarak paling sedikit 1 bulan, dengan ditambah 1 dosis boosting di usia 12–15 bulan.
Jika anak Anda berusia 1–2 tahun dan belum menerima imunisasi PCV, pemberian imunisasi PCV dilakukan sebanyak 2 kali saja dengan jarak maksimal 2 bulan. Namun, jika anak Anda berusia di atas 2 tahun dan belum menerima imunisasi PCV, pemberian imunisasi PCV hanya dilakukan 1 kali.
Imunisasi selama pandemi COVID-19 atau masa adaptasi kebiasaan baru seperti sekarang ini tetap perlu dilakukan sesuai jadwal, termasuk imunisasi PCV. Meski tidak dapat mencegah COVID-19 secara langsung, pemberian vaksin PCV dapat mencegah terjadinya pneumonia pneumokous dan komplikasinya yang dapat mengancam nyawa.
Manfaat Mendapatkan Vaksin Pneumonia untuk Orang Dewasa
Vaksin pneumonia khusus dewasa mempunyai fungsi utama untuk memberikan perlindungan pada tubuh dari beberapa jenis bakteri pneumokokus. Selain itu, orang dewasa juga tidak perlu mendapatkan banyak dosis untuk tindakan pencegahan terhadap masalah kesehatan tersebut.
Studi dalam The New England Journal of Medicine menyebutkan, orang dewasa dengan usia 65 tahun lebih yang mendapatkan vaksin PCV akan terlindungi dari masalah pneumonia invasif.
Invasif sendiri memiliki arti bahwa bakteri akan menguasai bagian tubuh yang umumnya tidak terkontaminasi oleh kuman. Studi yang melibatkan sekitar 85 ribu orang dewasa berusia lebih dari 65 tahun ini menunjukkan, vaksin dapat memberi perlindungan sebanyak 3 dari 4 orang yang mendapatkannya dari pneumonia ganas tersebut.
Selain itu, vaksin PCV juga membantu memberikan perlindungan kepada orang lain, dalam hal ini bisa bayi dan lansia lain yang tidak bisa mendapatkan vaksin karena satu dan lain hal. Tak ketinggalan, mendapatkan vaksin juga tentu saja akan membantu mengurangi tingginya biaya pengobatan yang bisa kamu keluarkan untuk menangani masalah kesehatan ini.
Kenali Gejala Pneumonia pada Orang Dewasa
Gejala penyakit pneumonia bisa berbeda untuk setiap pengidap. Beberapa mengalami gejala ringan, ada pula yang menunjukkan gejala yang berat. Biasanya, perbedaan ini karena faktor lain yang memengaruhinya, seperti penyebabnya (apakah karena jamur, virus, atau bakteri).
Selain itu, kondisi kesehatan secara keseluruhan dan usia juga turut memengaruhi tingkat keparahan dari gejala yang muncul. Akan tetapi, gejala yang umum terjadi dari penyakit ini yaitu:
- Dada terasa nyeri ketika batuk atau mengambil napas.
- Sering merasa linglung dan bingung pada lansia.
- Mengalami batuk berdahak, dengan lendir mengandung sedikit darah atau memiliki warna kehijauan.
- Tubuh mengalami kelelahan.
- Mual, muntah, dan mengalami diare.
- Tubuh meriang, berkeringat, dan demam.
- Mengalami sesak napas atau napas yang pendek.
Demam dan batuk karena pneumonia cenderung akan bertahan lebih lama pada tubuh daripada batuk atau demam biasa. Apabila gejalanya ringan, kamu bisa melakukan penanganan mandiri, seperti cukup istirahat, minum lebih banyak, dan mengonsumsi obat pereda yang bisa kamu dapatkan secara bebas.
(Arsa)