PT PITS Pasarkan Air Bersih di Zona Tiga Pamulang
Metrobanten, Tangsel – PT. Pembangunan Investasi Tangerang Selatan (PT. PITS) launching pemasaran pelayanan air minum untuk wilayah zona tiga meliputi Ciputat dan Pamulang, bertempat di Balai Kota, lantai IV, Tangsel pada Jumat (25/1/19) sore.
Direktur Utama PT. PITS, Dudung E Diredja menyampaikan, mulai awal 2019 pihaknya akan menyalurkan pipa-pipa ke rumah-rumah warga sesuai dengan zonasi yang telah ditentukan.
“Zonasi tiga itu terdiri dari dua Kecamatan Ciputat dan Pamulang. Dua wilayah ini termasuk kawasan yang cukup luas, misalnya untuk Kecamatan Pamulang sendiri cukup banyak penduduknya. Untuk itu ltahap awal kami menargetkan sebanyak 5.588,” katanya.
Tentu ini sebagai langkah awal untuk memperkenalkan sekaligus menarik konsumen, dimana promo gencar dengan harga yang terjangkau. Maka dari itu ada dua promo penawaran dengan diskon mencapai 30 persen, misalnya untuk promo anggrek cukup Rp 275 per bulan begitu daftar air bisa ngocor. Selain itu program cantik atau batik juga diberikan harga terjangkau.
“Ini tantangan kami bagaiman setelah membangun pengelolaan air kali menjadi air minum sebagaimana beberapa waktu lalu kita sama-sama telah resmikan di Jalan Parakan, Pamulang, kini manfaatnya langsung dapat dirasakan oleh masyarakat. Air ini langsung dapat diminum tanpa harus diproses lagi,” tambahanya.
Semetara itu, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany, dalam sambutanya menyampaikan, air merupakan kebutuhan pokok manusia yang tidak dapat untuk dihindarkan.
“Oleh sebab itu pentingnya peran air bagi semuanya tentunya kebersihan paling diutamakan. Untuk meningkatkan hidup sehat, tentunya ada banyak hal yang perlu untuk kita semua perhatikan, hal ini sangat berguna untuk menghindarkan kita dari penyakit seperti diare atau yang lainnya jika kita tidak mengkonsumsi air yang bersih,” tuturnya.
Walikota menambahkan Kota Tangsel sebagai daerah penyanggah ibu kota memiliki peran yang penting untuk mengatasi persoalan air. Melalui PT PITS menjawab kebutuhan air bersih di wilayah Tangsel dengan menyediakan air bersih melalui sistem per-pipaan untuk masyarakat.
“Jakarta misalnya, kota urban yang mengeksploitasi air tanah secara besar-besaran, kini harus menyelesaikan berbagai dampak lingkungan yang timbul karenanya. Ditjen SDA mengungkapkan bahwa penurunan tanah terjadi sebesar 5-12 cm setiap tahunnya”, jelasnya.
Ia kembali menjelaskan, adanya penurunan tanah selain karena beban bangunan, penyebab utama adalah karena adanya pengambilan air tanah secara berlebihan
“Saya selaku walikota Tangsel mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga ketersediaan air, menjaga kesehatan keluarga, dan melestarikan lingkungan dengan tidak lagi menggunakan air tanah, Sayangi keluarga anda. Stop menggunakan air tanah, gunakan air PDAM,” ajaknya. (Dli)









