Beberapa Hal yang Harus Diperhatikan saat Jalani Diet Karbohidrat
MetroBanten – Diet karbo adalah diet yang membatasi konsumsi karbohidrat. Diet ini berfokus pada konsumsi makanan protein, lemak sehat, dan sayuran. Diet ini biasanya dilakukan untuk menurunkan berat badan. Selain menurunkan berat badan, diet karbo ampuh untuk mengurangi faktor risiko yang berkaitan dengan diabetes tipe 2 dan sindrom metabolik.
Mengurangi karbohidrat cenderung mengurangi atau membatasi nafsu makan dan menyebabkan penurunan berat badan secara otomatis. Bagi sebagian orang, diet karbo memungkinkan mereka makan sampai kenyang.
Namun, perhatikan jumlah karbohidrat yang harus dimakan setiap hari bervariasi, tergantung pada usia, jenis kelamin, tipe tubuh, dan tingkat aktivitas.
Selain membantu menurunkan berat badan, diet karbohidrat juga baik untuk kesehatan karena mampu mengurangi risiko terserang penyakit diabetes tipe 2 dan sindrom metabolik.
Cara Aman Menjalankan Diet Karbohidrat
Dilansir dari laman Alodokter, untuk memperoleh manfaat diet karbohidrat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menjalaninya. Berikut adalah beberapa di antaranya:
Memerhatikan asupan karbohidrat yang dikonsumsi
Tak hanya sekadar membatasi asupan karbohidrat, Anda juga perlu memperhatikan jenis karbohidrat yang dikonsumsi. Karbohidrat kompleks menjadi asupan karbohidrat yang direkomendasikan bagi yang sedang menjalani diet.
Hal ini karena karbohidrat kompleks memerlukan waktu yang lebih lama untuk dicerna, sehingga tak hanya berfungsi sebagai sumber energi, tetapi juga dapat membuat kenyang lebih lama.
BACA JUGA: Kenali Gejala HIV pada Wanita yang Tidak Boleh Diabaikan
Selain itu, kandungan vitamin, mineral, dan serat, yang terkandung pada karbohidrat kompleks juga cenderung lebih banyak, dibandingkan karbohidrat sederhana.
Nah, karbohidrat kompleks dapat ditemui pada mie shirataki, beras porang, roti gandum, jagung, kentang, lentil, beras hitam, kacang polong, biji-bijian, kacang-kacangan, dan sayuran bertepung, seperti ubi dan labu.
Mengonsumsi makanan mengandung protein
Umumnya saat menjalani diet karbohidrat, Anda akan mengonsumsi makanan tinggi protein, seperti daging, ayam, ikan, keju rendah lemak, tahu, dan telur. Protein juga bisa diperoleh dari sayur hijau, tomat, paprika, brokoli, terong, kacang hijau, dan jamur.
Sementara itu, asupan makanan protein yang mengandung lemak jenuh sebaiknya dihindari.
Memperbanyak makan sayuran
Kesalahan dalam melakukan diet karbohidrat yang kadang dilakukan pelaku diet karbohidrat adalah menghindari konsumsi sayuran. Padahal, konsumsi sayuran direkomendasikan agar asupan serat harian tetap terpenuhi dengan baik.
Jika Anda kurang mengonsumsi sayur, buah, dan makanan berserat lainnya, maka risiko munculnya gangguan pencernaan selama menjalani diet akan lebih besar.
BACA JUGA: Madu Memiliki Khasiat untuk Meredakan Gejala Asam Lambung
Hal yang perlu diingat saat menjalani diet karbohidrat adalah bukan berhenti mengonsumsi karbohidrat, melainkan membatasi asupan karbohidrat dan kalori harian. Pastikan bahwa asupan kalori yang masuk sama besarnya atau lebih sedikit daripada kalori yang keluar dari tubuh.
Mempertimbangkan Risiko Diet Karbohidrat
Meski membawa manfaat bagi kesehatan, diet karbohidrat juga memiliki risiko, apalagi jika dilakukan tanpa pengawasan dokter. Berikut adalah beberapa risiko diet karbohidrat yang perlu diperhatikan:
1. Kurang nutrisi
Menjalani diet karbohidrat tanpa arahan dari dokter membuat Anda lebih berisiko untuk mengalami kekurangan nutrisi dan serat. Apalagi jika selama menjalani diet ini, asupan protein hewani dan makanan berlemak yang dikonsumsi tidak dikontrol dengan baik.
2. Kolesterol tinggi
Anda yang menjalani pola diet karbohidrat, berisiko untuk menderita kolesterol tinggi. Risiko ini dapat dialami jika saat menjalani diet karbohidrat, Anda terlalu banyak mengonsumsi makanan berprotein dengan kandungan lemak yang tinggi.
Tingkat kolesterol tinggi yang disebabkan pola diet yang salah tidak bisa disepelekan, karena dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
3. Gangguan ginjal
Jika dalam menjalani diet ini Anda mengonsumsi terlalu banyak protein, risiko untuk mengalami gangguan ginjal dapat meningkat. Apalagi jika sebelumnya Anda sudah memiliki gangguan ginjal.
4. Osteoporosis
Risiko untuk menderita osteoporosis juga mengintai para pelaku diet karbohidrat. Risiko ini dapat meningkat apabila saat menjalani diet ini, Anda terlalu banyak mengonsumsi protein. Hal ini karena kalsium dapat keluar melalui urine jika protein yang Anda konsumsi terlalu banyak.
Pertimbangkan manfaat dan risiko dari diet karbohidrat sebelum menjalaninya. Disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter selama menjalani diet karbohidrat, sehingga Anda dapat memaksimalkan manfaatnya, serta meminimalkan risikonya.