Fenomena Remaja Cegat Truk, DPRD Minta Orangtua Awasi Anak Dengan Ketat
Metrobanten, Tangerang – Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo meminta seluruh pihak seperti pemerintah daerah dan orang tua untuk melakukan pengawasan dengan ketat sebagai upaya mencegah remaja mencegat truk yang belakangan ini marak hingga berujung maut.
Hal tersebut dikatakan Gatot melihat akhir-akhir ini marak fenomena mencegat truk dengan alasan kepentingan konten, lantaran telah terjadinya pergeseran moral pada era 4.0, sehingga mendorong anak dan remaja yang cenderung masih labil ingin viral di media sosial.
Oleh karenanya, keluarga terutama dari orang tua sangat berperan dalam mengawasi aktivitas anak dan remaja untuk tidak melakukan kegiatan negatif. Dia menyebut, maraknya fenomena remaja mencegat truk sebagai peringatan bagi para orang tua.
“Perlu pengawasan yang kuat dari orang tua karena pendidikan yang paling kuat itu kuat dari keluarga,” ujarnya saat dihubungi, Kamis 9 Juni 2022.
BACA JUGA: Mudahkan Pengelolaan Data, Pemkot Buat Aplikasi Tangerang Satu Data
Politisi PDI Perjuangan ini menuturkan, pemerintah daerah melalui instansi-instansinya seperti Dinas Pendidikan, Dinas Pemuda dan Olahraga, serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata perlu memberikan ruang aktualisasi kepada para anak dan remaja.
“Misalkan kegiatan pertandingan olahraga antar anak sekolah, ada tampilan seni budaya antar anak sekolah,” tuturnya.
Selain itu, instansi Satpol PP dan Dinas Perhubungan juga harus melakukan fungsi kontrolnya dalam mengawasi remaja ketika berada di lapangan.
BACA JUGA: Mendag Lutfi Tinjau Distribusi Penjualan Migor Curah di Pasar Ciputat
“Dari pemda semacam fungsi kontrol pengawasan di tempat-tempat tititik strategis yang menjadi tempat nongkrong anak sekolah kalau pulang sekolah. Jadi, perlu tindak pencegahan dari Dishub atau Satpol PP, sifatnya jangan hanya musiman, harus berkesinambungan karena harus ada pengawasan yang kuat,” jelasnya.
Gatot menambahkan, para anak dan remaja sangat perlu mengenyam pendidikan agama sesuai ajaran dan keyakinannya serta pendidikan Pancasila dan wawasan kebangsaan, yang tentunya diharapkan bisa mendorong ke arah yang positif.
“Sebenarnya semangat dasar orang Indonesia kan gotong royong, saling menghormati, tidak saling merugikan, ini kan mulai berkurang. Makanya pemerintah harus melakukan pendidikan edukasi kepada siswa siswi,” pungkasnya. (Ds)