Provinsi Banten Masuk 9 Besar Produsen Beras Nasional

Provinsi Banten Masuk 9 Besar Produsen Beras Nasional
Provinsi Banten Masuk 9 Besar Produsen Beras Nasional.

 

MetroBAnten, Serang – Dibawah kepemimpinan Gubernur Banten Wahidin Halim, nilai produktivitas sektor pertanian dan peternakan di Banten mengalami kenaikan yang cukup signifikan meskipun dalam dua tahun terakhir tengah dihadapkan pada persoalan Pandemi Covid-19.

Salah satu upaya yang dilakukan dalam pengembangan sektor pertanian dan peternakan itu adalah mengarahkan pada swasembada pangan berkelanjutan.

Berupaya memenuhi pangan lokal maupun nasional dengan mengurangi impor komoditas strategis dan mengusahakan ekspor komoditas unggulan untuk mensejahterakan petani serta menambah pendapatan negara.

Untuk mewujudkan itu, Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Banten merumuskan terobosan strategi ketahanan pangan dengan penguatan komoditas unggulan yang harus memenuhi empat pilar.

Kepala Distan Provinsi Banten Agus Tauchid mengungkapkan, empat pilar itu yakni pertama harus berdaya saing tinggi, kedua harus mendapatkan dukungan Pemerintah Daerah (Pemda) dan Pusat atau terdesentralisasi.

BACA JUGA: Presiden Pastikan Pemberian Vaksin Covid-19 Booster Secara Gratis

Dikatakan Agus, Gubernur Banten memastikan tidak ada lagi penjualan gabah yang keluar Banten. Hal itu dilakukan agar nilai tambah hasil panen betul-betul dinikmati para petani.

Untuk itu pihaknya melakukan upaya transpormasi dalam bidang ini dengan upaya membentuk BUMD pangan, sehingga petani di Provinsi Banten mempunyai jaminan penyerapan hasil panen meminimalisir mengalirnya gabah keluar Provinsi Banten.

“Melalui BUMD Agribisnis Banten Mandiri (ABM) diharapkan bisa menjadi afalis penjamin petani selain Bulog,” ujarnya.

Luas lahan sawah itu tersebar di Kabupaten Pandeglang dengan luas 52,64 ribu hektar atau sekitar 25,52 persen dari total sawah di Provinsi  Banten.

Selanjutnya, diikuti Kabupaten lebak dengan luas sawah sebesar 51,30 ribu hektar atau 25,84 persen, dan di posisi ketiga luas sawah di Kabupaten Serang sebesar 48,12 ribu hektar atau 24,24 persen.

Sementara itu, luas sawah terkecil berada di Kota Tangerang Selatan dan Kota Tangerang dengan luas masing-masing sebesar 10 hektar dan 351 hektar.

Sedangkan untuk produksi padinya, lanjut Agus, berdasarkan data dari BPS Provinsi Banten selama tahun 2020 mencapai 325,33 ribu hektar.

BACA JUGA: Walikota Benyamin Terima Suntik Vaksinasi Booster Pertama

Luas panen tertinggi terjadi pada bulan April yaitu sebesar 80,73 ribu hektar, sementara luas panen terendah terjadi pada bulan Januari dengan luas panen sebesar 2,99 ribu hektar.

Bila dilihat dari distribusi luas panen padi di Banten, maka luas panen terbesar di Kabupaten Serang dengan luas panen sebesar

82,39 ribu hektar diikuti Kabupaten Lebak sebesar 81,41 ribu hektar, dan Kabupaten Pandeglang sebesar 82,11 ribu hektar. Luas panen terendah di Kota Tangerang Selatan sebesar 1 hektar.

Produksi Padi di Banten dari Januari hingga Desember 2020 sebesar 1,65 juta ton Gabah Kering Giling (GKG). Produksi tertinggi

terjadi pada bulan April yaitu sebesar 429,75 ribu ton, sementara produksi terendah pada bulan Desember yaitu sebesar 15,83 ribu ton. (Rls)

Back to top button