Omicron di Indonesia Bertambah 68 Orang, Total Jadi ada 136 Kasus
MetroBanten, Jakarta – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengumumkan ada 68 kasus baru varian Omicron. Hal ini membuat total kasus Omicron di Indonesia menjadi 136 hingga Sabtu (1/1/2022).
Dalam keterangan resmi, juru bicara program vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmidzi mengatakan 68 kasus baru tersebut datang dari pelaku perjalanan luar negeri. Sebanyak 11 kasus dialami oleh warga negara asing (WNA).
“Semua kasus merupakan pelaku perjalanan luar negeri, dengan asal negara kedatangan paling banyak dari Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat,” kata Nadia seperti dikutip pada Sabtu (1/1/2022).
BACA JUGA: 9,8 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Sinovac dan Pfizer Tiba di Indonesia
Kemenkes pun menghimbau masyarakat untuk menahan diri tidak bepergian ke negara-negara dengan transmisi penularan Omicron yang sangat tinggi. Negara-negara tersebut di antaranya seperti Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat.
“Jangan egois, harus bisa menahan diri untuk tidak bepergian dulu ke negara dengan transmisi penularan COVID-19 yang sangat tinggi seperti Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat. Kita harus bekerjasama melindungi orang terdekat kita dari tertular COVID-19. Mari kita menahan diri,” tegas Nadia.
BACA JUGA: WHO Belum Putuskan Status Tingkat Keparahan dari Varian Omicron
Sementara itu, WHO memprediksi peningkatan kasus akibat Omicron dibandingkan dengan Delta dan dengan mempertimbangkan tingkat penularan dan risiko keparahan, maka didapat hasil bahwa kemungkinan akan terjadi peningkatan penambahan kasus yang cepat akibat Omicron.
Akan tetapi diiringi dengan tingkat penggunaan tempat tidur rumah sakit atau ICU yang lebih rendah dibandingkan dengan periode Delta. Artinya varian Omicron memiliki tingkat penularan yang tinggi tapi dengan risiko sakit berat yang rendah.
(Red-IDX)