Satgas Covid-19 Siapkan Strategi Pencegahan Mutasi Omicron Masuk ke Indonesia
MetroBanten, Jakarta – Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, Alexander K Ginting menegaskan bahwa pemerintah terus memberikan atensi terhadap perkembangan virus Covid-19 salah satunya dengan adanya laporkan virus Covid-19 varian baru bernama B.1.1.529 atau Omicron.
“Pemerintah mulai awal pandemi sudah mempunyai atensi besar terhadap virus tersebut karena virus ini mempunyai karakter yang mudah bermutasi. Dan dengan mudahnya bermutasi juga memberikan karakter yang berbeda-beda di dalam penularan juga di dalam klinisnya,” ungkap Alex dalam keterangan resminya, dikutip dari IDXchannel, Minggu (28/11/2021).
Alex pun menegaskan bahwa dalam mencegah agar mutasi virus ini tidak masuk, pemerintah telah menyiapkan strategi khusus.
“Sehingga, di dalam strategi berlapisnya dalam penanggulangan Covid-19, salah satu di mana kita melakukan pencegahan dan filtrasi penyekatan di bandara ini sudah berlangsung.” Ucap Alex.
BACA JUGA: Sebanyak 134.500 Dosis Vaksin Covid-19 Novavax Tiba di Indonesia
Pemerintah, kata Alex, setiap 2 minggu sekali melakukan evaluasi bahkan juga tetap melihat atensi atensi yang diberikan oleh badan kesehatan dunia.
“Jadi, sebagaimana kita ketahui bahwa badan kesehatan dunia atau WHO itu memberi nama varian baru tersebut sebagai Omicron, sebagai varian of concern.” Jelasnya.
Sementara itu, Alex juga mengatakan bahwa regulasi pelaku perjalanan internasional maupun dalam negeri juga melihat dinamika dari perkembangan virus Covid-19 saat ini.
“Jadi artinya seluruh regulasi yang ada ditetapkan oleh pemerintah itu adalah a living dokumen, living document artinya satu dokumen regulasi yang memang bersandarkan kepada dinamika di lapangan, termasuk dinamika infeksi transmisi. Demikian juga bagaimana perubahan-perubahan virus baik di tingkat regional maupun tidak dunia,” kata Alex.
BACA JUGA: Gubernur Banten: Vaksinasi dan Protokol Kesehatan Bentuk Kasih Sayang Sesama
Olah karena itu adanya mutasi Omicron ini, Alex menegaskan hal ini akan menjadi catatan bagi pemerintah dalam rangka mengantisipasi agar virus ini tidak masuk ke Tanah Air.
“Pertama tentu dalam hal ini penetapan bandara yang boleh dimasuki dari luar negeri. Dan yang kedua adalah negara-negara dengan positivity rate di bawah 5%. Dan kemudian yang ketiga negara-negara yang berpotensi di mana ada penularan baru.”ungkapnya.
“Jadi, oleh karena itu, ini memang menjadi tanggung jawab pemerintah untuk melakukan evaluasi. Dan akan membuat atensi-atensi khusus yang terus dievaluasi,” papar Alex.
Sekadar informasi, varian Omicron ini dilaporkan lebih menular karena lebih mudah menginfeksi sel manusia. Varian B.1.1.529 atau Covid-19 varian Omicron ini memiliki mutasi yang jauh lebih banyak dibandingkan varian Delta dan varian Beta. Covid-19 varian Omicron ini ditemukan pertama kali pada 11 November lalu, di Botswana. (Red)