Polisi Tangkap Pelaku Pencabulan Anak Dengan Modus Memberi Voucher Game Online
MetroBanten, Jakarta – Maraknya kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak usia dibawah umur menjadi peristiwa yang semakin dikhawatirkan oleh seluruh masyarakat lingkungan sekitar.
Dari data hasil penangkapan kepolisian, diketahui para pelaku pelecehan sering kali menggunakan modus merayu memberikan iming-iming hadiah voucher game online secara gratis hinggga memberikan link situs video pornoghrapi.
Warga Kelurahan Lenteng Agung, Jakarta Selatan mendadak ramai mendengar seorang pria ditangkap atas dugaan pelecehan seksual terhadap belasan anak di bawah umur.
Pelaku diketahui berinisial F, dia ditangkap warga lalu di arak keliling kampung. Pelaku nyaris dihakimi massa, tapi beruntung kepolisian gerak cepat menuju lokasi untuk mengamankan pelaku.
BACA JUGA: Tim Densus 88 Tangkap Anggota Komisi Fatwa MUI Ahmad Zain An-Najah
Kapolsek Jagakarsa Kompol Endang Sukmajaya menjelaskan, pihaknya mendapat laporan dari warga mengenai adanya seorang pria yang melakukan pelecehan seksual terhadap belasan anak laki-laki di bawah umur. Laporan diterima sekitar pukul 22:00 WIB, Senin 15 November.
“Kami dapat informasi dari masyarakat adanya pelaku pelecehan seksual lalu anggota cek ke lokasi langsung diamankan dari kepungan massa,” kata Endang saat dikonfrimasi wartawan, Selasa 16 November.
Endang kembali menjelaskan bahwa saat ini pelaku sudah dibawa ke Polres Jakarta Selatan, ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).
“Korbannya rata-rata anak-anak di bawah umur dan laki. Pelaku saat ini sudah dilimpahkan ke Polres Jakarta Selatan ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA),” ucap kapolsek.
BACA JUGA: Polri: Regulasi Perekrutan 57 Eks Pegawai KPK Menjadi ASN Segera Terbit
Menurut informasi yang didapat, modus pelaku mengiming-imingi korban dengan voucher game. Korban akan diberikan voucher jika mau memperlihatkan alat vitalnya kepada pelaku.
“Mereka (korban) diiming-imingi voucher top-up game online dengan harga yang murah. Tapi dengan alasan, dilihat dulu mereka (korban) sudah sunat atau belum?,” terang Aris kepada wartawan.
Pelaku yang diduga seorang tenaga pengajar, memanfatkan cara itu untuk memuaskan hasratnya. Pelaku kini tengah menjalani pemeriksaan di Polres Jakarta Selatan. (red)