Seorang Remaja Bunuh Diri Dengan Menembakan Kepalanya Sendiri Dengan Senjata Api
Metrobanten, Tangerang – Seorang remaja berinisial BCO (18) di informasikan nekat menembakan senjata api dikepalanya sendiri hingga tewas seketika. Kejadian tersebut terjadi di rumah korban sendiri di Perumahan Banjar Wijaya, Klaster Italy, Blok B17B Nomor 7, Kecamatan Cipondoh, Jumat 10 September 2021.
BCO ditemukan berlumuran darah di rumahnya. Diketahui korban baru saja lulus dari sekolah menengah atas (SMA). diduga bunuh diri dengan menggunakan senjata api milik ayahnya yang merupakan anggota Persatuan Menembak dan Berburu Seluruh Indonesia (Perbakin).
Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kota Kompol Abdul Rachim membenarkan peristiwa tersebut.
“Orang tersebut nekat mengakhiri hidupnya karena pusing,” ungkapnya kepada, Jumat (10/9/2021).
Abdul Rachim menambahkan, jajaran Polres Metro Tangerang Kota juga telah meninjau langsung tempat kejadian perkara (TKP).
“Saya tadi ngecek ke TKP sama Pak Kapolres. Pagi saya udah di sana,” jelasnya. Abdul memastikan korban melakukan aksi bunuh diri dengan menembakkan senjata api milik ayahnya.
“Senpi bapaknya. Bapaknya kan Perbakin. Sementara belum bisa dishare karena Kasat Reskrim sedang olah TKP. Saya belum bisa mendahului. Nanti lah yah, beliau lagi sibuk,” tuntasnya.
Sementara itu pantauan di ruang Pemulasaran RSUD Kabupaten Tangerang, sampai saat ini keluarga korban masih dimintai data di ruangan. Sementara itu Tim dari Polres Metro juga telah tiba di tempat ini.
Baca juga: TIM DVI Identifikasi Satu Korban Kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang
Dikutip dari Satelit News.id, Tetangga korban, Fadil mengatakan, dari informasi yang dia peroleh, peristiwa mengenaskan itu terjadi sekitar pukul 04.30 WIB. Dirinya pun heran pasalnya pada waktu itu dia tidak mendengar letusan senjata api.
“Saya nggak bisa cerita banyak. Saya bangun setengah lima (pagi) mau salat. Terus tiduran, eh jam 07.00 (pagi) saya buka jendela sudah ramai-ramai. Saya nggak dengar juga letupan (senjata api),” ujarnya di lokasi, Jumat, (10/09/2021).
Fadil mengaku tak tahu banyak soal korban beserta keluarganya. Pasalnya mereka tertutup dan jarang bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Fadil juga tak mengetahui kalau ayah korban merupakan anggota Persatuan Menembak dan Berburu Seluruh Indonesia (Perbakin). (red)