Jadikan Anak Mandiri, Sekolah Khusus YKDW 01 Karawaci Tetap Pertahankan Kualitas Disiplin

Jadikan Anak Mandiri, Sekolah  Khusus YKDW 01 Karawaci Tetap Pertahankan Kualitas Disiplin
Kepala Sekolah SKh YKDW 01 Karawaci Kota Tangerang Undang Suryat.

 

Metrobanten, Tangerang – Sekolah  Khusus (SKh) Yayasan Karya Dharma Wanita (YKDW) 01 beralamat di Jl.Teuku Umar No. 76, Kelurahan Nusa Jaya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, berdiri Tahun 1981 ini merupakan sekolah untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang tetap mempertahankan kualitas disiplin untuk menjadikan para anak  mandiri, Rabu (11/8/21).

Kepala Sekolah SKh YKDW 01 Karawaci Kota Tangerang Undang Suryatno memaparkan,  awalnya kami mengelola anak anak berkubutuhan khusus yang merupakan tunagrahita, sebutan bagi orang-orang dengan kemampuan intelektual dan kognitif yang berada di bawah rata-rata dibandingkan anak pada umumnya yang keterbatasan intelektualnya rendah di bawah rata – rata yang IQ-nya 40 sampai 60 yang sudah di test oleh psikolog.

“Sekolah ini berdiri pada tahun 1981 di bawah naungan ibu-ibu dharma wanita kabupaten Tangerang, pada awalnya hanya ada Sekolah Dasar saja (SD) tetapi seiring perjalanan sekarang kami sudah menambah SKh lagi yaitu SMP serta SMA hingga kami terpilih di Provinsi Banten menjadi salah satu sekolah penggerak yang berarti sekolah induk yang menerapkan kurikulum merdeka belajar yang di canangkan oleh pak mentri,” papar Undang kepada metrobanten.co.id.

Baca juga: Kemenperin Apresiasi Penerapan IOMKI dan Prokes di PT. Adis Footwear

Menurutnya, program-program yang di canangkan ada belajar mengajar, bina diri, ada ekstrakulikuler juga, di mana para murid dapat menyalurkan hobinya. Siswa-siswi ini di arahkan untuk dapat berprestasi dalam perlombaan yang di adakan di tingkat kota, provinsi, serta nasional di bawah naungan dinas Provinsi Banten.

“Para siswa harus memiliki kepercayaan diri dan mandiri juga kepercayaan diri.  Guru juga haru memiliki kemampuan kesabaran dalam belajar mengajar, jangan kan anak yang berkebutuhan khusus yang normal saja pasti juga mengalami kendala,” ujarnya.

Baca juga: Ratu Tatu: Provinsi Banten Miliki Empat UDD Pelayanan Donor Plasma Konvalesen

Lebih lanjut, Undang mengatakan, Visi kami yaitu unggul dalam kualitas pada budaya disiplin. Karena kampir 90% murid di sini muslim jadi kita coba untuk mendisiplinkan secara religi dengan cara Sholat berjamaah tepat waktu, kemudian implementasi keagamaan, kualitas akademik dan non akademik, kualitas kemitraan dengan stakeholder serta kualitas penerapan budaya disiplin.

“Intinya di sekolah kami anak bisa mandiri gitu ajalah, misalnya, yang belum bisa mandi sendiri sekarang bisa mandi sendiri, yang belum dapat memakai baju sendiri dapat memakai baju sendiri, karena mereka terbatas di tiga ranah ini. Intelektual, emosional dan sosial, tapi jiwa anak-anak itu normal yah,” pungkasnya. (Dit)

Back to top button