16 Juta Dosis Bahan Baku Vaksin Covid-19 Buatan Sinovac Kembali Tiba di Bandara Soetta
Metrobanten, Bandara Soetta – Bahan baku vaksin dari perusahaan Sinovac itu tiba di Bandara Soekarno-Hatta, sore ini, dengan pesawat khusus Garuda Indonesia, Kamis (25/3).
Dengan begitu, Indonesia sudah punya 53,5 juta dosis vaksin Covid-19, yang sebagian sudah digunakan dalam program vaksinasi massal semenjak 13 Januari lalu.
Wakil Menteri Kesehatan Dante S Harbuwono mengungkapkan pemerintah Indonesia kembali menerima 16 juta dosis vaksin COVID-19 buatan Sinovac dalam bentuk bulk atau bahan baku , Kamis (25/3). Ini merupakan pengiriman vaksin tahap ke-7.
“Dari 16 juta (dosis vaksin) tersebut secara kumulatif kita berarti sudah punya 53,5 juta vaksin bulk,” ungkap Dante dalam telekonferensi pers di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Kamis (25/3).
Baca juga: Fatwa MUI Tetapkan Vaksin COVID-19 Sinovac Halal
Vaksin ini, kata Dante, akan langsung dikirim kepada PT Bio Farma (persero) untuk kemudian diproduksi dan setelahnya akan dievaluasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebelum akhirnya dikeluarkan otorisasi izin penggunaan darurat (emergency use of authorization /EUA)
Dijelaskannya, jumlah vaksin yang ada saat ini setara dengan nilai pabean sebesar 101,3 juta dolar Amerika Serikat. Selain itu perkiraan fasilitas fiskal yang diberikan oleh pemerintah mencapai Rp255 miliar yang terdiri dari bea masuk, PPn impor, PPH pasal 20 impor dan pemberian percepatan pengeluaran barang dan atas importasi vaksin COVID-19.
Vaksinasi COVID-19 Tenaga Kesehatan Sudah 100 Persen
Dalam kesempatan ini, Dante juga mengungkapkan, kedatangan vaksin COVID-19 membuat program vaksinasi yang dijalankan oleh pemerintah mengalami percepatan. Hasilnya, seluruh tenaga kesehatan yang ada di tanah airsudah selesai divaksin COVID-19.
“Program vaskinasi ini difokuskan kepada masyarakat prioritas karena kita harus mengatur pace-nya. Dan sudah dilakukan dilakukan kegiatan vaksinasi 100 persen, yaitu sebanyak 1,4 juta lebih tenaga kesehatan,” ujar Dante.
Baca juga: BPOM Keluarkan Izin Penggunaan Darurat EAU Vaksin Covid-19 AstraZeneca
Bahkan, program vaksinasi massal COVID-19 kini sudah menjangkau salah satu wilayah terpencil di Indonesia yakni Kabupaten Halmahera Utara, di provinsi Maluku Utara, yang jumlah penduduknya mencapai sekitar 9.400 orang.
Pemerintah, katanya, juga sudah membangun pusat vaksinasi yang tersebar di seluruh Indonesia guna mempercepat vaksinasi sekitar 181,5 juta warga sehingga bisa menciptakan penduduk kekebalan kelompok atau herd immunity.
“Hingga saat ini sudah 6 juta orang divaksinasi, 3 juta diantaranya telah diberikan dosis kedua. Jadi kita sudah melakukan 9 juta suntikan dalam gerakan vaksinasi hingga hari ini,” paparnya.
Baca juga: MUI Perbolehkan Vaksin AstraZeneca Digunakan Meski Mengandung Tripsin Babi
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengungkapkan jumlah kematian akibat virus corona di dunia naik. Namun, di Indonesia angka kematiannya justru menurun.
“Selama Maret 2021 relatif terjadi kenaikan kasus kematian harian di tingkat global. Beriringan dengan hal tersebut, terjadi kenaikan kematian pula pada beberapa negara di dunia, tiga diantaranya adalah Brazil, India dan Italia,” ungkap Wiku dalam telekonferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (25/3).
Dari ketiga negara tersebut, jelas Wiku,India mengalami kenaikan angka kematian paling tinggi yakni 130 persen dari 108 kasus kematian pada 28 Februari menjadi 249 kasus kematian pada24 Maret.
Fakta ini, menunjukkan bahwa setelah dunia sempat mengalami penurunan angka kematian pada Januari-Februari 2021, kasus meninggal akibat virus corona kembali meningkat selama tiga minggu terakhir ini. (arsa)