Pencopotan Jabatan Ketum DPP KNPI Membuat Prihatin Semua Pengurus Kepemudaan
Metrobanten, Tangerang – Dicopotnya jabatan Haris Pertama dari Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) membuat prihatin para pengurus kepemudaan yang ada di seluruh Indonesia.
Ketua DPD KNPI Kota Tangerang, Uis Adi Dermawan mengatakan agar para pemuda dapat lebih dewasa dalam menyikapi persoalan yang ada agar dapat membawa citra pemuda ke arah yang lebih baik.
“Ketua-ketua KNPI Provinsi, Kabupaten, Kota se-Indonesia merasa prihatin, kondisi pemuda Indonesia saat ini terpecah belah, khususnya di DPP KNPI, yang sebelumnya sudah ada tiga kepemimpinan, yang saat ini juga muncul kembali menjadi empat, bahkan tomasnya ada lima, jadi cukuplah sudahi konflik diantara pemuda, karena sesuai AD/ART disitu tercantum kemana kita mewujudkan kesatuan dan persatuan kepada pemuda,” ungkap Uis kepada Metrobanten.co.id, Senin (8/3/2021).
Baca juga: Pelapor Abu Janda Dipecat dari Jabatan Ketua Umum KNPI
KNPI yang dapat dikatakan sebagai laboratoriumnya pemuda, dalam waktu dekat ini akan menyatakan sikap penyatuan dari adanya pro dan kontra yang terpecah belah di tataran pusat.
“Kami di Kota Tangerang tetap fokus bagaimana caranya membangun pemuda dan menata kota, dengan membantu pemerintah dengan bermacam persoalan, seperti bangkit dari pandemi covid, karena dampak ke pemuda masih banyak pengangguran, narkoba, ini harus dijadikan solusinya, bukan malah kita bertengkar, berkelahi, saling menyudutkan, karena tidak ada untungnya,” jelas Uis.
Baginya, berbeda pendapat itu adalah kewajaran, namun bagaimana para pemuda bisa menyikapi perbedaan menjadi sebuah pelangi yang indah, dan keberadaan pemuda dapat dinikmati masyarakat luas, karena pemuda adalah tonggak sejarah pembangunan.
Baca juga: 34 Ketua DPD Partai Demokrat Ucapkan Janji Setia ke AHY dan Tolak KLB
Dengan adanya konflik di tataran pusat KNPI, dengan dicopotnya Haris Pertama dari ketua umum DPP KNPI dalam rapat pleno yang digelar di Hotel Ritz Carlton atas dugaan pelaporan Abu Janda ke Mabes Polri atas dugaan rasisme, Uis tidak dapat berkomentar lebih dan fokus melihat apa yang sedang direbutkan.
“Untuk hal itu kami tidak dapat berkomentar, hal itu berkaitan atas pelaporan Abu Janda apa bukan, karena yang lebih mengetahui adalah mereka, dan kami di daerah-daerah hampir 500 lebih di Indonesia hanya dapat fokus aja melihat apa yang sedang mereka mainkan dan apa yang sedang mereka rebutkan, jadi kita tetap fokus aja. Jangan sampai mereka mengorbankan kami-kami yang di daerah, karena perpecahan yang terjadi pada mereka (DPP KNPI) jelas berdampak pada kami yang di daerah dengan adanya tigalisme, hingga pemerintah pun bingung meski memfasilitasi yang mana,” pungkasnya. (Yud)