Nama lain Surat Al-Fatihah adalah Ummul Qur’an dan Diturunkan di Mekkah

Nama lain Surat Al-Fatihah adalah Ummul Qur’an dan Diturunkan di Mekkah
“Barangsiapa yang shalat tidak membaca Ummul Qur’an (surat Al Fatihah) maka shalatnya pincang (khidaaj).” (HR. Muslim)

 

Metrobanten, Khazanah – Surat Al Fatihah adalah surat yang menjadi salah satu rukun dalam sholat sehingga sangat wajib diketahui dan dihafalkan oleh setiap muslim. Surat Al Fatihah juga merupakan surat yang paling pertama dalam Al Qur’an.

Namun tahukah Anda bagaimana sejarah turunnya surat Al-Fatihah yang diutamakan ini?

Sejarah Turunnya Surat Al-Fatihah

Surat Al Fatihah bukanlah surat yang pertama kali turun, meskipun surat ini letaknya berada di urutan paling pertama dalam Al Qur’an. Surat Al Fatihah diturunkan di Mekkah.

Habib Novel Alaydrus pimpinan Majelis Ar-Raudhah Solo (Surakarta) Jawa Tengah mengatakan surat Al Fatihah yang memiliki 7 ayat tersebut menceritakan tentang semua kekuasaan Allah SWT.

“Allah menciptakan langit dengan 7 lapisan/tingkat dengan lapisan pertama tempat Arasy singgasana yang di miliki Allah berada, juga dengan Bumi yang Allah ciptakan dengan 7 lapisan dari kulit bumi hingga dasar bumi tempat magma berada.” Kata Habib Novel.     

Salah satu dalil penguatnya adalah ayat 87 dari surat al-Hijr tersebut di atas. Dalam ayat ini Allah mengingatkan Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam atas karunia diturunkannya surat al-Fatihah. Hal ini menunjukkan bahwa surat al-Fatihah diturunkan sebelum surat al-Hijr.

Padahal surat al-Hijr adalah makkiyyah, dengan demikian, maka surat al-Fatihah pun juga makkiyyah [Lihat: Tafsîr al-Baghawi (I/49) dan Tafsîr al-Qurthubi (I/177)].

Selain itu, tempat turunnya hukum kewajiban shalat adalah di Mekkah, dan tidak ada perbedaan pendapat antara para ulama dalam hal ini.

Sebagaimana telah kita ketahui bahwa salah satu rukun shalat adalah membaca surat al-Fatihah. Maka jelas hal ini menunjukkan bahwa surat al-Fatihah telah diturunkan di Mekah [Lihat: Tafsîr al-Qurthubi (I/177)].

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,

“Tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca Fatihatul Kitab (Al Fatihah).” (HR. Bukhari dan Muslim dari Ubadah bin Shamit radhiyallahu ‘anhu).

Dalam sabda yang lain Rasulullah mengatakan yang artinya,

“Barangsiapa yang shalat tidak membaca Ummul Qur’an (surat Al Fatihah) maka shalatnya pincang (khidaaj).” (HR. Muslim)

Baca juga: Keutamaan Bersedekah Menurut Al-Qur’an dan Hadits

Surat Al Fatihah diturunkan sebagai inti dari seluruh ajaran dalam Islam. Maka dari itu, surat ini pun diletakkan di awal urutan surat dalam Al Qur’an.

“Dari Abu Hurairah , dari Rosulullah , beliau bersabda: Ia adalah Ummul Qur’an, Fatihatul Kitab, dan As-Sab’ul Matsani.”(HR. At-Tirmidzi: 3123, Abu Daud:457, Ahmad:2/448, Ad-Daruqutni: 1/312 dan Al-Baihaqi; 2/45).

Abu Ja’far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari , menyebutkan beberapa nama-nama lain dari surat Al-Fatihah dalam tahsir Ath-Thabari:

  1. Fatihatul Kitab. Disebut demikian karena sebagai pembuka mushaf dan dibaca berulang-ulang dalan Shalat. Dia adalah pembuka surat-surat Al-Qur’an, baik tulisan maupun bacaan.
  2. Ummul Qur’an. Disebut demikian karena letaknya paling depan di antara surat-surat AL-Qur’an yang lain. Makna ini berdekatan dengan makna Fatihatul Kitab. Alasan disebut Ummul Qur’an karena orang Arab jika menyebut sesuatu yang menyeluruh dan bersifat induk mereka menyebut dengan kata umm.
  3. As-Sab’ul Matsani. Disebut dengan istilah ini karena jumlah ayatnya ada tujuh. Dalam bilangan yang ini tidak ada perselisihan pendapat diantara para qori dan ulama, hanya saja mereka berselisish pendapat tentang ayat mana saja yang termasuk tujuh itu.

Senada dengan Imam Ath-Thabari , Imam Asy-Syaukani Al Imam Nuhammad bin Ali bin Muhammad , berkata dalam tafsirnya:

Asal makna Al-Fatihah yaitu permulaan sesuatu yang dengannya sesuatu itu dibuka. Kemudian digunkan untuk permulaan segala sesuatu, termasuk perkataan. Fungsi ta’ adalah untuk transformasi dari sifat menjadi ism (sebutan), oleh karena itulah surat ini dinamai “Faatihatul Kitab” (pembuka Al-Kitab) karena Al-Kitab (Al-Qur’an) dibuka denganya.

Baca juga: Sihir adalah Kekufuran dan Kemusyrikan

Surah ini disebut juga “Ummul Kitab” (induknya Al-Qur’an). Al Bukhari mengatakan di awal kitab tafsir, “Dinamakan ummul kitab, karena ia iang pertama kali ditulis di dalam mushaf dan yang pertama kali dibaca dala Shalat.

Ibnu Katsir mengatakan dalam Tafsirnya: benar pula penamaannya dengan As-sab’ul Matsaani, mereka mengatakan,” karena surah ini selalu dibaca di dalam Shalat, yaitu pada setiap raka’at.”

Nama-nama lainnya sebagaimana yang dikemukkakan di dalam Al-Kasysyaf adalah: Surat Al Kanz (perbendaharaan), surat Alhamd (pujian) dan surat Shalat. Ats-Tsa’labi meriwayatkan, bahwa Sufyan bin Uyainah pernah menyebut Faatihatul Kitab  dengan: Al Waafi’ah (yang lengkap).

Ats-Tsa’labi juga meriwayatkan dari Abdullah bin Yahya bin Abu Katsir, bahwa ia pernah ditanya oleh seseorang tentang bacaan Al-Fatihah di belakang imam, ia pun menjawab, “Tentang Al-Kaafiyah-kah (yang cukup) yang engkau tanyakan?” Orang itu balik bertanya, “Apa itu Al-Kaafiyah?” ia menjawab, “Al-Faatihah. Bukankah engkau sudah tau bahwa itu mencukupi tanpa selainnya, sedangkan selainnya tidak cukup tanpanya.” Ia juga meriwayatkan dari Asy-Sya’bani, bahwa seorang laki-laki mengeluhkan kepadanya karena sakit pinggang, ia pun berkata, “Hendaknya engkau(membaca) Asasul Qur’an (pokok Qur’an). Orang itu bertanya, “Apa itu Asasul Qur’an?” Ia menjawab, “Faatihatul Kitab.”

Sedangkan Al Imam Al-Qurthubi , menyebutkan nama-nama lain dari surat Al-Fatihah adalah Ash-Shalah, Al-Hamd, Faatihatul Kitab, Ummul Kitab, Ummul Qur’an, Al-Matsani, Al-Quran al-‘Adzim, Asy-Syifa, Ar-Ruqyah, Al-Asas, Al-Wafiyah, dan Al-Kafiyah.

Dari berbagai macam pendapat yang dikemukakan para Ulama’ Tafsir, penulis menyimpulkan bahwa. Nama- nama lain Al-Fatihah adalah:

  1. Faatihatul Kitab (pembuka al-Kitab)
  2. Ummul Kitab (induknya al-Kitab)
  3. Ummul Qur’an (induknya al-Qur’an)
  4. As-Sab’ul Matsani (7 ayat yang diulang-ulang)
  5. Al-Qur’an al-‘Adzim
  6. Asy-Syifa
  7. Ar-Ruqyah
  8. Al-Asas (pokok)
  9. Al-Wafiyah (yang lengkap)
  10. Al-Kafiyah (yang cukup)
  11. Ash-Shalah
  12. Al-Hamd (pujian)
  13. Al-Kanz (perbendaharaan)

 (arsa)

Back to top button