Alasan Juventus Juara Liga Champions 2020-2021

Alasan Juventus Juara Liga Champions 2020-2021
Juventus berambisi juara Liga Champions 2020-2021. (Foto: Twitter/@cristiano)

 

Sport – Sudah 24 tahun lamanya Juventus tidak menjuarai Liga Champions. Terakhir kali Juventus menjadi juara Liga Champions pada 1995-1996 setelah mengalahkan Ajax Amsterdam di partai puncak.

Namun, 2020-2021 diprediksi akan jadi momen Juventus mengakhiri paceklik akan trofi Liga Champions. Apa saja alasannya?

Berikut alasan Juventus juara Liga Champions 2020-2021:

Cristiano Ronaldo

Sudah dua tahun lamanya Cristiano Ronaldo berseragam Juventus. Keberadaan Cristiano Ronaldo yang berpengalaman memenangkan lima trofi Liga Champions belum berefek besar. Dalam dua musim membela Juventus, Cristiano Ronaldo hanya membawa Bianconeri lolos ke perempatfinal (2018-2019) dan 16 besar (2019-2020).

Kegagalan di dua musim itu membuat Cristiano Ronaldo diprediksi mati-matian membawa Juventus juara Liga Champions musim ini. Sebab, jika tidak musim ini, kapan lagi? Tahun depan, usia Ronaldo sudah 36 tahun, yang mana bukan lagi usia ideal bagi pesepakbola profesional.

Baca juga: Tottenham Tumbangkan Chelsea di Piala Liga Inggris 2020-2021

Karena itu, mumpung masih sanggup, Ronaldo akan tampil habis-habisan. Cristiano Ronaldo sudah memberi sinyal menggila akan menggila musim ini dengan mencetak tiga gol dari dua laga awal Liga Italia 2020-2021.

Dorongan Klub Italia Lain

Inter Milan

Inter Milan dan Atalanta diprediksi menggila di Liga Champions 2020-2021. Tanda-tanda Inter dan Atalanta akan berjaya sudah mereka tunjukkan di dua laga awal Liga Italia 2020-2021, yang mana mereka sama-sama meraih kemenangan.

Karena itu, Juventus tak mau terus-menerus dicap sebagai jago kandang. Dominasi di Italia dalam sembilan musim terakhir coba Juventus teruskan di ajang lain yang lebih prestisius, yakni Liga Champions.

Baca juga: Potensi Barcelona, Liverpool dan Inter Milan Satu Grup di Liga Champions 2020-2021

Benar Pirlo pelatih minim pengalaman, yang mana belum pernah menangani klub mana pun. Namun, bukan berarti Pirlo bisa diremehkan. Ambil contoh ketika Barcelona menunjuk Josep Guardiola sebagai pelatih mereka pada 2008-2009.

Saat itu, Guardiola yang belum berpengalaman menangani klub profesional, mengantarkan Barcelona menjadi juara Liga Champions di musim pertamanya sebagai pelatih.

Keberhasilan Guardiola membawa Barcelona menjadi juara karena sewaktu aktif sebagai pemain, ia pernah satu kali memenangkan trofi si Kuping Besar. Hal yang sama juga dirasakan Pirlo yang mana pernah membawa AC Milan dua kali juara Liga Champions dalam kapasitasnya sebagai pemain. (*)

Back to top button