33 Anak Yatim Piatu di Kota Tangerang Positif COVID-19
Metrobanten, Tangerang – Kasus Covid-19 di Kota Tangerang kembali bertambah signifikan. Dilansir dari situs resmi Pemerintahan Kota Tangerang, terdapat 39 kasus baru per tanggal 24 September 2020.
Dengan penambahan kasus tersebut, kini kasus positif Covid-19 terkonfirmasi di Kota Tangerang mencapai 1.405 kasus.
Dari 1.405 kasus tersebut, terdapat 388 pasien masih dalam perawatan, 960 pasien dinyatakan sembuh, dan 57 pasien meninggal dunia.
Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mengatakan dari jumlah penambahan kasus pada Kamis (24/9/2020) kemarin, ada 33 anak yatim piatu dari klaster rumah yatim yang dinyatakan positif Covid-19.
Baca juga: Pemkot Tangerang Salurkan Bansos Tahap II Kepada 2.800 Penerima
Pemkot Tangerang, lanjut dia, langsung melakukan evakuasi kepada 33 anak yang dinyatakan positif berdasarkan hasil swab yang dilakukan di rumah yatim di Kelurahan Cipadu, Larangan Kota Tangerang.
“Atas dasar hasil swab yang kita lakukan, maka kita langsung bertindak cepat menjemput yang positif agar tidak menyebar luas,” kata dia.
Arief juga memastikan seluruh penghuni di Rumah Yatim tersebut sudah dilakukan swab. Namun dia juga meminta agar penghuni dengan hasil negatif dilakukan swab kembali.
Baca juga: Sachrudin Resmi Pimpin Kembali DPD Golkar Kota Tangerang, Andika: Akan Lebih Kuat Dalam Membangun
Arief menambahkan seluruh warga panti asuhan yang dinyatakan positif Covid-19 telah dipindahkan ke Puskesmas Jurumudi Baru untuk melakukan isolasi mandiri. Seluruh kebutuhan selama proses isolasi akan dipenuhi oleh Pemkot Tangerang.
Menurut Arief, Pemkot Tangerang bergerak cepat menjemput mereka yang positif Covid-19 agar tidak menyebar luas. Pemkot Tangerang juga melakukan tes usap terhadap penghuni panti asuhan tersebut.
“Semua penghuni panti sudah dites usap, baik pengurus maupun anak-anak yang tinggal. Atas dasar hasil swab yang kita lakukan, maka kita langsung bertindak cepat menjemput yang positif agar tidak menyebar luas,” ungkap Arief saat meninjau panti asuhan di wilayah Kelurahan Cipadu, Kecamatan Larangan tersebut, Kamis (24/9).
“Sisanya yang sebelumnya negatif dilakukan test swab ulang karena ada interaksi dengan penghuni panti selama menunggu hasil tes sebelumnya,”ujarnya.
Arief juga mengimbau kepada seluruh pengurus panti asuhan yang ada di Kota Tangerang agar dapat menjaga kebersihan lingkungan panti serta mengurangi interaksi langsung dengan sesama penghuni panti maupun orang lain. “Perhatikan peralatan makan, ibadah harus milik masing – masing, makan bersama juga harus diperhatikan penyajiannya serta menjaga jarak dalam berinteraksi, dan juga selalu menggunakan masker,” pesan Arief.
Jumlah warga Kota Tangerang yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 1.371 orang. Sebanyak 371 orang dalam perawatan, sembuh sebanyak 943 dan meninggal dunia 57 orang. Data itu dihimpun per Kamis (24/9).
Berdasarkan laporan analisis pada laman https://covid19.go.id/peta-risiko hingga 20 September, Kota Tangerang merupakan zona merah penyebaran Covid-19. Demikian juga Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang.
Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan berdasarkan data per 20 September 2020, secara nasional kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia adalah sebanyak 8,4 persen.Provinsi Banten merupakan satu dari lima penyumbang kenaikan kasus tertinggi. Provinsi lainnya adalah Barat, Sulawesi Selatan, Riau, dan Papua.
“Sedangkan jumlah kasus tertingginya berasal dari DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan,” ujar Wiku Adisasmito saat memberikan konferensi pers yang disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (24/9).
Selain itu, Prof Wiku juga menyebutkan tiga hal yang bisa menjadi penyebab kenaikan kasus baru Covid-19 yang terjadi beberapa hari ini. Penyebab pertama kenaikan kasus ini karena masyarakat belum disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. Ini juga diperburuk dengan perilaku masyarakat yang masih berkerumun, sehingga meningkatkan risiko penularan.
“Seiring berjalannya waktu, kami melihat masyarakat semakin lengah dan mengabaikan protokol kesehatan,” tegasnya.
Menurutnya, masyarakat seolah tidak memiliki rasa empati terhadap pandemi. Ini masih terus saja terjadi, meskipun masyarakat saat ini sudah melihat banyaknya korban yang berjatuhan setiap harinya karena menjadi korban Covid-19.
Penyebab ketiga adalah karena sebagian masyarakat masih takut untuk melakukan testing, saat dirinya memiliki gejala. Ini disebabkan karena adanya stigma negatif di masyarakat dan ketakutan yang tinggi terkait biaya perawatan yang besar jika terbukti positif Covid-19.
“Di sini kami himbau masyarakat untuk tidak memandang negatif pada mereka yang positif Covid, karena penyakit ini bukan penyakit yang memalukan. Siapapun yang terkena Covid harus kita bantu dan kita sembuhkan,” jelas Prof Wiku.
“Dan tidak usah khawatir terkait biaya perawatan, karena seluruhnya ditanggung oleh pemerintah. Baik dengan BPJS atau tidak dengan BPJS,” lanjutnya.
Sementara itu, dalam kurun waktu enam bulan sejak awal Maret lalu, Covid-19 sudah mengakibatkan 10.105 jiwa meninggal dunia di Indonesia. Jumlah itu termasuk penambahan kasus kematian harian pada Kamis (24/9).
Artinya, dalam sehari ada 128 jiwa meninggal dunia karena Covid-19. Bahkan dalam sepekan ini angka kematian rata-rata selalu di atas 100 jiwa dalam sehari. Jumlah itu tentunya belum termasuk kematian yang merupakan pasien probable dengan kondisi berat namun belum diketahui apakah positif atau bukan sampai akhir kematiannya.
Sedangkan penambahan angka kasus positif harian juga masih tinggi. Data Kementerian Kesehatan, Kamis (24/9), dalam sehari bertambah 4.634 orang positif Covid-19. Sejauh ini total sudah 262.022 orang positif Covid-19 di tanah air.
Sebaran kasus positif juga kembali mencatat rekor tertinggi yakni 4.634 orang dalam sehari. Jumlah ini lebih tinggi dari angka kemarin yakni Rabu (23/9) 4.465 orang positif Covid-19.
Sebelumnya, rekor tertinggi terakhir bertambah 4.176 kasus pada Senin (21/9). Paling tinggi di atas empat ribu kasus juga sempat terjadi pada Sabtu (19/9). Yaitu 4.168 kasus harian positif.
Indonesia pernah juga mencatat rekor baru yakni 3.963 pada 16 September. Lalu Kamis (10/9) yakni sebanyak 3.861 kasus baru. Indonesia juga pernah mencapai kasus tertinggi pada 3 September sebanyak 3.622 kasus.
Sebaran kasus positif harian paling banyak masih terdapat di DKI Jakarta. Angka kesembuhan bertambah 3.895 orang dalam sehari. Kini sudah 191.853 orang sembuh dalam sehari. Dan sudah 494 kabupaten kota terdampak Covid-19. (red)