Walikota Bersama Dinas PUPR Tinjau Titik Lokasi Terjadinya Genangan Air di Kota Tangerang
Metrobanten, Tangerang – Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur sebagian wilayah Kota Tangerang malam lalu, menyebabkan sejumlah titik di wilayah Kecamatan Ciledug tergenang air, Selasa (22/9/2020).
Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Decky Priambodo serta Camat Ciledug Kota Tangerang Syarifuddin meninjau beberapa titik lokasi di wilayah Kecamatan Ciledug yang mengalami genangan akibat curah hujan yang tinggi.
Baca juga: kota Cek Kesiapan: Puskesmas Jurumudi Baru Siapkan 149 Unit Ruang Isolasi Covid19
“Semalam curah hujan terbilang cukup tinggi di wilayah Kota Tangerang, sehingga beberapa titik di wilayah Tangerang bagian timur seperti Ciledug tergenang air,” ungkap Arief saat melakukan pengecekan lokasi genangan.
Arief juga mengatakan, di tengah konsentrasi penanganan pandemi Covid-19, Pemerintah Kota Tangerang juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan penanggulangan dampak bencana alam seperti banjir perlu diperhatikan.
Baca juga: Wahidin Halim Perpanjang PSBB Provinsi Banten Satu Bulan Penuh
“Saluran – saluran air yang kita anggap berpengaruh terjadinya genangan sedang kita lakukan pengecekan,” ujarnya.
Selain itu, Arief mengintruksikan Dinas PUPR Kota Tangerang untuk segera melakukan pengerukan lumpur di tiap sungai, hal ini sebagai salah satu antisipasi agar tidak terjadi luapan air. “Semua sungai sudah dikeruk secara berkala oleh Dinas PUPR.Nanti coba dikeruk lagi lumpurnya agar terukur elevasi airnya,” jelas Arief.
Untuk itu, Arief mengimbau kepada masyarakat untuk ikut berperan membantu pemerintah dalam menanggulangi banjir, masyarakat harus bisa menjaga lingkungannya, bergotong royong melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar.
“Saya pantau kebanyakan saluran – saluran isinya sampah, warga agar dapat memilah sampah dan membuang pada tempatnya,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam siaran persnya menyebutkan agar masyarakat Indonesia meningkatkan kewaspadaan terhadap intensitas curah hujan yang cukup tinggi mengingat Indonesia kini tengah memasuki musim pancaroba pada akhir bulan September hingga bulan Oktober mendatang. (Red)