Metrobanten, Kota – Kasus penipuan oknum PNS Pemkot Tangerang memasuki babak baru. Pelaku berinsial FI telah diperiksa Inspektorat Kota Tangerang.
Kabid Pembinaan Aparatur Badan Kepegawaian Sumber Daya Manusia (BKSDM) Kota Tangerang, Ciprianus Suhud Muji mengatakan bahwa korban FI berjumlah delapan orang.
“Diduga ada sekitar lima orang korbannya,” ujar Suhud, Rabu (29/7/2020).
FI menjanjikan para korban untuk bekerja sebagai pegawai di ruang lingkup Pemkot Tangerang, tapi syaratnya harus menyetor uang hingga puluhan juta rupiah.
“Kami masih melakukan pencarian terhadap korban-korban lainnya,” ucapnya.
Suhud mengatakan, pihaknya juga akan mendatangi alamat korban tersebut dan meminta keterangan dan barang bukti.
“Yang menjadi kendala itu, atur waktunya untuk memintai keterangan. Karena kan ada juga korban lainnya sedang bekerja, jadi kami atur waktu soal ini dalam pemeriksaan,” kata Suhud.
Salah satu korban penipuan yakni Fadilah (19), mahasiswa yang ditipu oknum PNS Pemkot Tangerang turut dimintai keterangan oleh pihak Inspektorat Kota Tangerang.
Dalam pemeriksaan itu, Fadilah mengaku dimintai informasi terkait penipuan, mulai dari iming-iming pelaku hingga penyerahan uang sebesar Rp 24 juta.
Dia menyerahkan uang agar bisa bekerja di lingkungan Pemkot Tangerang.
“Saya dipanggil ke Inspektorat. Ditanyain soal masalah ini,” ujar Fadilah, Rabu (29/7/2020).
Menurut dia, ketika kasus itu ramai diperbincangkan orang, pelaku mengembalikan uangnya yang telah disetor.
“Uangnya sudah kembalikan. Tapi kata Inspektorat proses hukum tetap terus berjalan,” ucapnya.
Bahkan menurut Fadilah, Inspektorat memintanya agar tak usah tertekan oleh pelaku mengenai kasus itu.
Jika korban penipuan mendapat ancaman dari pelaku harus segera laporkan kepada petugas.
“Kata Inspektorat kalau saya diancam, bisa langsung lapor. Karena kasihan dengan korban-korban lainnya,” katanya.
Dalam melakukan aksi penipuannya, FI mengiming-imingi korbannya dapat bekerja di lingkungan Pemkot Tangerang.
Suhud mengatakan, kasus penipuan itu telah dibuatkan berita acara pemeriksaan (BAP).
“Kami mencari informasi dari mahasiswi ini dan juga melihat lebih rinci sejumlah barang bukti,” ucapnya.
Pemeriksaan dilakukan untuk menggali sejumlah fakta.
Alasannya, korban penipuan bukan hanya Fadilan, melainkan ada korban-korban lainnya.
“Hasil pemeriksaan akan keluar seminggu kemudian. Ini kami masih kami dalami lagi,” kata Suhud.
Merujuk kasus yang dialami Fadilah, Suhud mengimbau kepada masyarakat jangan terbuai iming-iming seseorang.
Sebab proses rekrutmen bagi PNS Pemkot Tangerang dilakukan sangat transparan.
“Jangan percaya kalau harus bayar, karena proses rekrutmen itu gratis,” ujar Suhud kepada Warta Kota, Selasa (21/7/2020).
Sebelumnya juga oknum PNS dari BPBD Kota Tangerang tersangkut kasus hukum.
Dengan menipu sejumlah warga untuk dijadikan PNS mengeluarkan uang puluhan juta.
“Penerimaan pegawai sangat terbuka, tidak ada yang ditutupi dan bisa dilihat langsung oleh masyarakat luas,” ucap Suhud.
Suhud pun menyayangkan kejadian ini terus terjadi.
Dia berjanji akan melakukan pengawasan ketat terkait persoalan tersebut.
“Kami terus pantau, atau kah oknum ini memang terlibat jaringan atau bermain secara perorangan,” katanya.
Selidiki kasus
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintahan Kota Tangerang menyatakan akan mendalami kasus yang menyeret pegawainya yakni FI.
FI merupakan PNS yang berdinas di Kelurahan Kreo Selatan, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang yang tersandung dugaan kasus penipuan.
Oknum PNS itu menjanjikan seorang mahasiswi bernama Fadilah untuk bekerja di lingkungan Pemkot Tangerang.
Namun, walaupun korban telah mengeluarkan uang hingga puluhan juta rupiah, Fadilah tetap tidak dapat bekerja di Pemkot Tangerang.
Terkait hal tersebut, Kabid Pembinaan Badan Kepegawaian Sumber Daya Manusia (BKSDM) Kota Tangerang, Ciprianus Suhud Muji mengatakan, pihaknya akan melakukan penyelidikan.
“Kami terus selidiki apakah yang bersangkutan ini terlibat dalam jaringan penipuan itu. Atau memang hanya bermain sendiri saja,” ujar kepada Wartakotalive.com, Selasa (21/7/2020).
Menurutnya bisa saja ada peran orang lain dalam perkara tersebut.
Pihaknya juga telah bersurat ke Inspektorat Pemkot Tangerang untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Nanti akan di-BAP (berita acara pemeriksaan-Red),” ucapnya.
Suhud menyebut kasus penipuan iming-iming kerja menjadi PNS di lingkungan Pemkot Tangerang ini kerap terjadi.
Belum lama ini juga oknum PNS lainnya dari BPBD Kota Tangerang diamankan polisi dalam kasus penipuan penerimaan pegawai.
“Ini yang terus kami ingatkan kepada para dinas lainnya agar lebih ketat lagi dalam pengawasan,” kata Suhud. (Red/Wk)